Teknologi Modern Sulap Lahan Rawa Sumsel Jadi Lumbung Pangan Baru
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung pemanfaatan teknologi modern dalam transformasi lahan rawa seluas 105.000 hektare di Ogan Ilir, Sumsel, menjadi sawah produktif, meningkatkan produksi beras dan mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengunjungi Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), untuk menyaksikan langsung proyek ambisius: transformasi lahan rawa seluas 105.000 hektare menjadi lahan persawahan produktif. Proyek ini memanfaatkan teknologi pertanian modern, menjawab tantangan peningkatan produksi pangan nasional. Keberhasilan proyek ini diharapkan mampu meningkatkan produksi beras di Sumsel dan berkontribusi pada swasembada pangan Indonesia.
Dalam kunjungannya pada Rabu lalu, Presiden Prabowo menyampaikan kekagumannya atas kemajuan proyek tersebut. Beliau menekankan penggunaan teknologi modern sebagai kunci keberhasilan dalam mengubah lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan pertanian yang subur. Presiden juga turut mencoba langsung mengoperasikan drone yang digunakan untuk menebar benih padi, sebuah teknologi yang dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.
Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi modern, lahan-lahan marginal seperti lahan rawa dapat dimaksimalkan potensinya untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk tidak hanya swasembada pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.
Teknologi Drone dan Modernisasi Pertanian
Presiden Prabowo Subianto secara khusus menyoroti penggunaan teknologi drone dalam proyek ini. Beliau mengungkapkan keheranannya akan kecepatan dan efisiensi teknologi tersebut. “Tadi saya sendiri mencoba, kaget juga ternyata. Untuk pertama kali mengendalikan drone, drone itu yang menyebarkan, menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare, yang tadinya 1 hektare kalau pakai tenaga manusia 25 hari, 1 hektare 25 hari, sekarang 25 hektare 1 hari,” ujar Presiden.
Meskipun Presiden tidak merinci teknologi lain yang digunakan, penggunaan drone tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengadopsi teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Teknologi ini diyakini mampu mengatasi kendala geografis dan meningkatkan efisiensi tenaga kerja di lahan rawa yang tergenang air.
Selain drone, diperkirakan teknologi lain seperti sistem irigasi modern dan pemilihan varietas padi yang tepat juga berperan penting dalam keberhasilan proyek ini. Semua teknologi tersebut bekerja sinergis untuk menciptakan lahan persawahan yang produktif di lahan rawa.
Peningkatan Produksi Beras dan Swasembada Pangan
Proyek transformasi lahan rawa di Ogan Ilir ditargetkan mampu meningkatkan produksi beras di Sumatera Selatan secara signifikan. Presiden Prabowo menyebutkan target peningkatan produksi beras Sumsel dari 3 juta ton per tahun menjadi 4 juta ton per tahun. Angka ini menunjukkan potensi besar dari proyek ini dalam berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Peningkatan produksi beras ini tidak hanya berdampak pada Sumsel, tetapi juga pada Indonesia secara keseluruhan. Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Hal ini sejalan dengan cita-cita mewujudkan Revolusi Hijau kedua di Indonesia, melanjutkan keberhasilan Revolusi Hijau pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Keberhasilan proyek ini juga tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan kelompok tani. Presiden Prabowo menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek ini, menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam mencapai tujuan swasembada pangan.
Proyek ini membuktikan bahwa dengan teknologi dan kerja sama yang baik, lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif dapat disulap menjadi lahan pertanian yang subur dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Indonesia semakin dekat menuju swasembada pangan dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia.
Kesimpulan: Transformasi lahan rawa di Ogan Ilir, Sumsel menjadi lahan persawahan produktif melalui penerapan teknologi modern merupakan langkah signifikan dalam upaya pemerintah meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada pangan. Keberhasilan ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia.