Potensi Lahan Sawah Sumsel Capai 1 Juta Hektare, Presiden Prabowo Dorong Peningkatan Produksi Padi
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan potensi lahan sawah di Sumatera Selatan mencapai satu juta hektare dan mendorong peningkatan produksi padi melalui teknologi modern serta pembangunan gudang penyimpanan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengumumkan potensi lahan sawah di Sumatera Selatan (Sumsel) yang mencapai satu juta hektare. Pengumuman ini disampaikan saat peluncuran program Gerakan Indonesia Menanam (Gerani) di Banyuasin, Sumsel, Rabu lalu. Kunjungan Presiden Prabowo ke Sumsel ini menandai upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia, khususnya di sektor padi.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo menyaksikan demonstrasi penanaman padi modern menggunakan drone di Desa Pelabuhan Dalam, Ogan Ilir. Metode ini dinilai mampu mempercepat proses penanaman, dengan jangkauan hingga 25 hektare per hari, jauh lebih efisien dibandingkan metode konvensional yang hanya mampu menanam satu hektare dalam 25 hari. Kehadiran teknologi modern ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang luas di Sumsel.
Presiden Prabowo juga menyampaikan optimismenya terhadap peningkatan produksi padi di Sumsel. Ia memprediksi peningkatan produksi hingga 25 persen pada tahun 2024, mencapai 2,9 juta ton gabah kering panen (GKP). Hal ini menunjukkan potensi besar Sumsel untuk berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Namun, peningkatan produksi ini juga diiringi tantangan yang perlu diatasi.
Teknologi Modern dan Peningkatan Produksi Padi
Penggunaan drone dalam penanaman padi menjadi sorotan utama dalam kunjungan Presiden Prabowo ke Sumsel. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Kecepatan penanaman yang signifikan berdampak pada peningkatan luas lahan yang dapat ditanami dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memodernisasi sektor pertanian di Indonesia.
Selain teknologi drone, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya inovasi dan pengembangan teknologi pertanian lainnya untuk mendukung peningkatan produksi padi. Ia berharap agar petani di Sumsel dapat mengadopsi teknologi-teknologi modern tersebut untuk meningkatkan hasil panen mereka.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan dukungan dan pelatihan kepada petani dalam menguasai teknologi pertanian modern. Dengan demikian, petani dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara efektif dan efisien untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Tantangan dan Solusi Penyimpanan Hasil Panen
Di tengah optimisme peningkatan produksi padi, Presiden Prabowo juga menyoroti tantangan dalam hal penyimpanan hasil panen. Produksi padi yang melimpah di awal tahun 2025 membutuhkan kapasitas gudang yang memadai untuk mencegah kerusakan dan kerugian. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Sebagai solusi, Presiden Prabowo meminta BUMN, TNI, dan Polri untuk membangun gudang-gudang sementara untuk menampung hasil panen petani. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk menyediakan dana khusus untuk pembangunan gudang-gudang tersebut, memanfaatkan lahan milik pemerintah daerah dan TNI. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan hasil panen petani terjaga dengan baik.
Pembangunan gudang penyimpanan ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen. Dengan adanya gudang yang memadai, petani tidak perlu khawatir akan kesulitan menyimpan hasil panen mereka, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Langkah-langkah konkret yang diambil pemerintah, mulai dari penggunaan teknologi modern hingga pembangunan gudang penyimpanan, menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia. Sumatera Selatan, dengan potensi lahan sawah yang besar, diharapkan dapat menjadi salah satu pusat produksi padi utama di Indonesia.
Kesimpulannya, upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi padi di Sumsel melalui teknologi modern dan pembangunan infrastruktur pendukung menunjukkan komitmen yang nyata untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Dengan sinergi antara pemerintah, BUMN, TNI, Polri, dan petani, diharapkan potensi lahan sawah di Sumsel dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.