Terminal AKAP Pekanbaru Dipadati Pemudik Jelang Lebaran
Lonjakan pemudik menuju Pulau Jawa dan Sumatera Utara memadati Terminal AKAP Payung Sekaki Pekanbaru menjelang Lebaran Idul Fitri, dengan peningkatan sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu, meskipun harga tiket mengalami kenaikan.

Jelang Lebaran Idul Fitri 1444 H, Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Payung Sekaki di Pekanbaru, Riau, dipadati pemudik. Lonjakan pemudik ini terutama terlihat pada rute-rute menuju Pulau Jawa dan Sumatera Utara. Kenaikan jumlah pemudik ini terjadi di tengah kenaikan harga tiket yang dikeluhkan sejumlah penumpang.
Menurut Pengawas Satuan Layanan Terminal AKAP Payung Sekaki Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Riau, Bambang Armanto, peningkatan jumlah pemudik ke Pulau Jawa mencapai sekitar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Data per 22 Maret 2024 mencatat 3.893 penumpang telah berangkat dari terminal tersebut, dengan mayoritas tujuan Sumatera Utara. Puncak arus mudik ke Sumatera Utara diperkirakan terjadi pada 28-29 Maret, sementara puncak arus mudik ke Pulau Jawa diprediksi pada 25-26 Maret.
Bambang Armanto menambahkan, kebijakan 'Work From Anywhere' (WFA) selama libur Lebaran diharapkan dapat meratakan arus mudik agar tidak terlalu melonjak di satu waktu. Pihak pengelola terminal telah menyiapkan berbagai upaya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik, termasuk menyediakan fasilitas tambahan seperti taman ruang tunggu di luar area peron keberangkatan.
Antisipasi Lonjakan Pemudik di Terminal AKAP Payung Sekaki
Menghadapi lonjakan pemudik, pengelola Terminal AKAP Payung Sekaki telah meningkatkan kesiapannya. Berbagai langkah telah diambil untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan para pemudik. Selain peningkatan keamanan, fasilitas penunjang kenyamanan penumpang juga menjadi fokus perhatian. Hal ini terlihat dari penyediaan taman ruang tunggu yang bertujuan untuk memberikan ruang tunggu yang lebih nyaman bagi calon penumpang.
Peningkatan jumlah petugas juga dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan penumpang. Petugas akan berjaga selama 24 jam untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan kelancaran proses keberangkatan. Koordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait juga terus dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di sekitar terminal.
Langkah-langkah antisipasi ini diharapkan dapat meminimalisir potensi masalah yang mungkin terjadi akibat lonjakan penumpang. Pengelola terminal berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik agar perjalanan mereka dapat berjalan dengan aman dan nyaman.
Pengalaman Pemudik: Harga Tiket Naik
Salah satu pemudik tujuan Medan, Yuni, merasakan peningkatan jumlah penumpang tahun ini. Ia mengaku perjalanan mudiknya ke Medan untuk mengunjungi anak dan keluarga. Namun, ia juga mengeluhkan kenaikan harga tiket. "Biasanya Pekanbaru-Medan Rp400 ribu, sekarang jadi Rp475 ribu. Tapi itu hal biasa saat Lebaran, biasanya nanti setelah Lebaran turun lagi," ujarnya.
Kenaikan harga tiket ini merupakan hal yang umum terjadi menjelang Lebaran. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan tiket dan terbatasnya jumlah armada yang tersedia. Meskipun demikian, para pemudik tetap antusias untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Meskipun harga tiket mengalami kenaikan, antusiasme pemudik untuk pulang kampung tetap tinggi. Mereka rela mengeluarkan biaya lebih demi bisa berkumpul bersama keluarga tercinta di hari raya Idul Fitri.
Kesimpulan: Lonjakan pemudik di Terminal AKAP Payung Sekaki menandai dimulainya arus mudik Lebaran. Meskipun terdapat kenaikan harga tiket, antusiasme pemudik tetap tinggi. Pihak pengelola terminal telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan para pemudik.