Terminal Pulo Gebang Mulai Uji Kelayakan Bus Jelang Mudik Lebaran 2025
Terminal Pulo Gebang melakukan uji kelaikan bus secara berkala sejak 13 Maret 2025 untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama mudik Lebaran.

Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG) di Jakarta Timur telah memulai uji kelaikan kendaraan umum secara berkala sejak Kamis, 13 Maret 2025. Uji kelaikan atau 'pra ramp-check' ini difokuskan pada armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang akan beroperasi selama periode mudik Lebaran 2025. Kegiatan ini menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan (uji kelaikan bus), Siapa yang melakukannya (TTPG, Kementerian Perhubungan, BPTJ, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta), Di mana (Terminal Pulo Gebang), Kapan (13-23 Maret 2025 untuk pra ramp-check, dan 23 Maret-7 April 2025 untuk ramp-check), Mengapa (untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama mudik), dan Bagaimana (dengan memeriksa berbagai aspek kelaikan bus).
Pengawas Operasional TTPG, Mujib Tambrin, menjelaskan bahwa "Sejak kemarin (Kamis) kita sudah memulai untuk melakukan pra ramp-check terhadap bus AKAP yang akan berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang." Pra ramp-check ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan kesiapan armada bus sebelum masa mudik Lebaran tiba. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan mudik.
Uji kelayakan ini dilakukan secara bertahap dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Darat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan petugas dari UP PKB Ujung Menteng di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. Kerja sama antar instansi ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam memastikan kelancaran mudik Lebaran 2025.
Uji Kelayakan Bus AKAP di Terminal Pulo Gebang
Pra ramp-check yang berlangsung dari 13 hingga 23 Maret 2025 ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi perusahaan otobus (PO) untuk memperbaiki kekurangan pada armada mereka sebelum ramp-check resmi yang akan dilaksanakan pada 23 Maret hingga 7 April 2025. Mujib menambahkan, "Apabila ada temuan-temuan seperti halnya kekurangan-kekurangan di dalam armada itu sendiri, kita masih mengimbau terhadap Perusahaan Otobus (PO) itu sendiri untuk segera diperbaiki apa yang kurang, demi kenyamanan pelayanan." Hal ini menunjukkan komitmen untuk memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Proses pra ramp-check melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap berbagai aspek kelaikan bus. Petugas memeriksa berbagai komponen penting, mulai dari kemudi, lampu, rem, kaca, kursi, sabuk pengaman, hingga ban. Pemeriksaan dilakukan secara detail, baik bagian dalam maupun luar bus. Selain itu, kelengkapan surat-surat kendaraan juga diperiksa dan didata secara teliti.
Pada hari Jumat, sekitar lima bus telah menjalani pra ramp-check. Dua petugas bertugas memeriksa kondisi bus bagian dalam dan luar, sementara petugas lainnya memverifikasi kelengkapan dokumen dan mencatat data-data penting terkait kelaikan bus. "Untuk lebaran tahun ini memang ada stiker, nanti kita dari BPTJ yang menurunkan stiker kelaikan itu," jelas Mujib. Stiker ini akan menjadi bukti bahwa bus tersebut telah dinyatakan laik jalan.
Keseluruhan Persiapan Mudik Lebaran 2025
Terminal Pulo Gebang tidak hanya fokus pada uji kelaikan bus, tetapi juga mempersiapkan berbagai aspek lain untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Persiapan tersebut meliputi sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, serta koordinasi antar instansi terkait. Keseluruhan persiapan ini menunjukkan komitmen untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan arus mudik Lebaran tahun ini.
Dengan adanya pra ramp-check ini, diharapkan seluruh bus AKAP yang beroperasi dari Terminal Pulo Gebang dalam kondisi prima dan siap untuk melayani pemudik. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan transportasi yang aman, nyaman, dan tertib selama musim mudik Lebaran.
Selain itu, langkah antisipatif ini juga bertujuan untuk meminimalisir potensi kecelakaan dan memastikan kenyamanan penumpang selama perjalanan mudik. Dengan demikian, masyarakat dapat merayakan Lebaran bersama keluarga dengan tenang dan aman.