Terungkap! Menteri P2MI Siapkan BLU Pekerja Migran, Skema KUR Tanpa Agunan Jadi Kunci Pelatihan Calon Pekerja Migran
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengumumkan persiapan BLU Pekerja Migran untuk memfasilitasi pelatihan calon pekerja migran. Bagaimana skema pembiayaan tanpa agunan ini akan membantu mereka?

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan pemerintah tengah menyiapkan Badan Layanan Umum (BLU). Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung program pelatihan bagi para calon pekerja migran. Pernyataan ini disampaikan di Bandarlampung, Lampung, pada Rabu, 30 Juli.
Pembentukan BLU ini merupakan langkah strategis dalam memfasilitasi kebutuhan pelatihan. Hal ini juga mencakup persiapan sebelum para calon pekerja migran berangkat ke luar negeri. Pemerintah berupaya keras mencari skema pembiayaan yang tepat.
Skema pembiayaan yang tengah dipertimbangkan adalah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan demikian, para calon pekerja migran dapat mengakses pelatihan profesional. Ini diharapkan meningkatkan kualitas dan profesionalisme mereka di pasar kerja global.
Pembentukan BLU dan Dukungan Pelatihan
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian P2MI, sedang gencar mengupayakan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) khusus migran. BLU ini dirancang sebagai fasilitas utama untuk program pelatihan komprehensif. Tujuannya adalah membekali calon pekerja migran dengan keterampilan yang relevan.
Abdul Kadir Karding menegaskan bahwa BLU ini akan menjadi jembatan penting. Jembatan ini akan menghubungkan calon pekerja migran dengan akses pelatihan berkualitas. Ini juga memastikan mereka siap menghadapi tantangan di negara tujuan.
Fokus utama BLU adalah memastikan ketersediaan fasilitas pelatihan yang memadai. Selain itu, BLU juga akan mengelola berbagai aspek terkait persiapan penempatan. Hal ini termasuk orientasi budaya dan bahasa.
Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko penipuan dan eksploitasi. Calon pekerja migran akan memiliki bekal yang cukup. Mereka akan lebih terlindungi saat bekerja di luar negeri.
Skema Pembiayaan Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Untuk mendukung operasional BLU dan memfasilitasi pelatihan, pemerintah berencana memanfaatkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Skema ini akan menjadi solusi pembiayaan tanpa agunan. Ini memudahkan akses bagi calon pekerja migran yang mungkin terkendala modal.
Menteri Karding menjelaskan bahwa KUR ini akan ditawarkan dengan bunga rendah, yakni enam persen. Plafon pinjaman yang disediakan bisa mencapai maksimal Rp100 juta. Angka ini dinilai cukup untuk menutupi biaya pelatihan dan persiapan lainnya.
Dana KUR tersebut tidak hanya untuk biaya pelatihan semata. Dana ini juga mencakup persiapan penempatan ke luar negeri. Bahkan, dana ini bisa digunakan untuk biaya hidup sementara para calon pekerja migran sebelum keberangkatan.
Pemanfaatan KUR ini merupakan terobosan signifikan. Ini memberikan solusi finansial yang terjangkau. Tujuannya adalah memastikan tidak ada calon pekerja migran yang terhambat karena masalah biaya.
Inisiatif Migran Fund untuk Keberlanjutan Dukungan
Selain pembentukan BLU dan pemanfaatan KUR, pemerintah juga memiliki visi jangka panjang. Visi tersebut adalah membentuk "migran fund" atau dana migran. Dana ini akan menjadi sumber daya berkelanjutan.
Migran fund ini dirancang untuk memberikan bantuan pembiayaan. Bantuan ini tidak hanya untuk calon pekerja migran, tetapi juga bagi pekerja migran yang sedang bekerja. Bahkan, dana ini juga akan membantu mereka yang telah purna tugas.
Tujuan utama migran fund adalah menciptakan ekosistem dukungan finansial yang komprehensif. Ini mencakup seluruh siklus perjalanan seorang pekerja migran. Dari persiapan, masa kerja, hingga kembali ke tanah air.
Dengan adanya BLU, KUR, dan migran fund, diharapkan pekerja migran Indonesia dapat menjadi profesional. Mereka akan lebih terlindungi dan sejahtera. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pelindungan pekerja migran.