Menteri Karding Dorong Purna Migran Jadi Wirausahawan Sukses
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, mendorong purna pekerja migran Indonesia untuk berwirausaha demi ketahanan ekonomi keluarga dan daerah, didukung pelatihan dan akses permodalan.

Cirebon, 17 Mei 2024 - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengajak para purna pekerja migran Indonesia untuk terjun ke dunia kewirausahaan. Langkah ini, menurutnya, akan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan daerah. Kunjungannya ke Cirebon, Jawa Barat, Sabtu lalu, menjadi bukti nyata komitmen tersebut.
Kunjungan Menteri Karding ke Cirebon difokuskan pada usaha konveksi milik Didi Kusnadi, seorang purna migran yang sebelumnya bekerja di Korea Selatan. Didi Kusnadi menjadi contoh sukses bagi purna migran lainnya. Keberhasilannya membangun usaha konveksi dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan menjadi inspirasi bagi para purna migran lainnya.
"Saya melihat langsung bagaimana purna migran mampu membangun usaha yang bukan hanya menguntungkan secara pribadi, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar," ungkap Menteri Karding saat mengunjungi usaha konveksi tersebut. Kunjungan ini sekaligus menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap pemberdayaan purna migran.
Wirausaha: Solusi Pemberdayaan Purna Migran
Menteri Karding menegaskan bahwa kewirausahaan merupakan salah satu bentuk pemberdayaan paling efektif bagi purna migran. Pengalaman bekerja di luar negeri, termasuk penguasaan bahasa asing, menjadi modal berharga dalam membangun usaha. Ia mendorong pembentukan koperasi atau badan usaha bersama untuk memperkuat ekonomi purna migran secara kolektif.
Pemerintah, melalui Kementerian P2MI, berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para purna migran. Dukungan tersebut meliputi pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, dan akses permodalan. "Kita juga ingin mereka terlibat dalam pelatihan vokasi, baik keterampilan kerja maupun bahasa," tambah Menteri Karding.
Lebih lanjut, Menteri Karding menekankan pentingnya pelatihan vokasi, termasuk penguasaan bahasa asing. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat bagi purna migran itu sendiri, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk melatih calon pekerja migran lainnya. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara purna migran dan calon pekerja migran.
Pengalaman para purna migran selama bekerja di luar negeri, seperti penguasaan bahasa Korea, dapat menjadi aset berharga dalam pelatihan calon pekerja migran. Ini merupakan bentuk transfer pengetahuan dan keterampilan yang berkelanjutan.
Dukungan Kementerian P2MI untuk Purna Migran
Kementerian P2MI tidak hanya fokus pada pelatihan dan pendampingan, tetapi juga memberikan dukungan dalam hal akses permodalan dan legalitas usaha. Menteri Karding mendengarkan aspirasi para purna migran yang tergabung dalam Asosiasi Purna Pekerja Migran Indonesia.
Aspirasi tersebut akan menjadi bahan penyempurnaan kebijakan dan regulasi di Kementerian P2MI. "Kami minta masukan dari lapangan untuk memperkuat regulasi, termasuk peraturan menteri dan keputusan teknis lainnya," jelas Menteri Karding. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan purna migran.
Dalam era digital saat ini, Menteri Karding juga menekankan pentingnya adaptasi teknologi dalam pengembangan usaha. Ia menyadari bahwa perkembangan teknologi sangat penting bagi keberlangsungan usaha, termasuk usaha konveksi. Kementerian P2MI siap membantu para purna migran untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Dukungan Kementerian P2MI juga mencakup fasilitasi legalitas usaha dan pendampingan dalam membuka akses ekspor. "Kami siap membantu agar usaha mereka tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga mampu menembus pasar luar negeri," tegas Menteri Karding. Ini merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi para purna migran.
Kesimpulannya, upaya Menteri Karding mendorong purna migran untuk berwirausaha merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian nasional. Dengan dukungan pemerintah yang komprehensif, diharapkan para purna migran dapat sukses membangun usaha dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.