Sekolah Vokasi: Kunci Kesiapan PMI Terampil, Cegah TPPO
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Sumut Bobby Nasution sepakat bangun sekolah vokasi untuk siapkan PMI terampil dan cegah TPPO.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menekankan pentingnya sekolah vokasi dalam mempersiapkan pekerja migran Indonesia (PMI) yang terampil. Hal ini disampaikan saat pelantikan DPD Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip) di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (26/4). Langkah ini bertujuan untuk memberdayakan PMI agar dapat membuka usaha atau menjadi ahli di bidangnya setelah kembali ke Indonesia, sekaligus mencegah perdagangan orang (TPPO).
Pernyataan tersebut muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan peningkatan keterampilan PMI sebelum bekerja di luar negeri. Dengan pelatihan vokasi yang memadai, diharapkan PMI dapat bersaing di pasar kerja internasional dan mengurangi risiko eksploitasi.
Kolaborasi antara KemenP2MI dan Pemprov Sumut dalam membangun sekolah vokasi menjadi solusi konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kerja sama ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam melindungi dan memberdayakan PMI.
Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Pengembangan Vokasi
Menteri Karding mengungkapkan kesepakatannya dengan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, untuk membangun sekolah vokasi terintegrasi. Sekolah ini akan berfungsi sebagai pusat pelatihan khusus bagi calon PMI, memberikan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja internasional.
Pembangunan sekolah vokasi ini diharapkan dapat mengurangi angka TPPO. Dengan memiliki keterampilan yang mumpuni, para PMI akan lebih terlindungi dari praktik-praktik eksploitatif yang sering terjadi.
Gubernur Bobby Nasution menyatakan kesiapan Pemprov Sumut untuk mendukung penuh pembangunan sekolah vokasi tersebut, menyediakan lahan dan gedung sebagai fasilitas pembelajaran.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam melindungi dan memberdayakan PMI, menjamin mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan sebelum bekerja di luar negeri.
Sekolah Vokasi: Solusi Mengatasi Permasalahan PMI
Sekolah vokasi dirancang untuk memberikan pelatihan keterampilan khusus kepada calon PMI. Dengan demikian, mereka akan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan di negara tujuan.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing PMI di pasar kerja internasional. Keterampilan yang didapat di sekolah vokasi akan menjadi nilai tambah bagi mereka.
Selain itu, sekolah vokasi diharapkan dapat mengurangi risiko eksploitasi dan TPPO yang kerap menimpa PMI. Dengan memiliki keterampilan yang mumpuni, mereka akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang layak dan terhindar dari praktik-praktik ilegal.
Keterlibatan pemerintah daerah dalam pembangunan sekolah vokasi menunjukkan sinergi yang positif antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya melindungi dan memberdayakan PMI.
Pentingnya Keterampilan untuk Kesuksesan PMI
- Meningkatkan daya saing di pasar kerja internasional
- Membuka peluang usaha setelah kembali ke Indonesia
- Mencegah eksploitasi dan TPPO
- Memberdayakan PMI secara ekonomi
Dengan adanya sekolah vokasi, diharapkan semakin banyak PMI yang terampil dan sukses berkarier di luar negeri, serta dapat berkontribusi bagi perekonomian Indonesia setelah kembali ke tanah air. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun sekolah vokasi ini menjadi langkah strategis dalam melindungi dan memberdayakan PMI.