KemenP2MI Ajak IAPAT Undip Perkuat Vokasi CPMI, Buka Peluang Kerja Sama Luas
KemenP2MI mengajak Ikatan Alumni Pendidikan Terapan Undip (IAPAT Undip) untuk bersama-sama meningkatkan kualitas vokasi calon pekerja migran Indonesia (CPMI) guna memenuhi permintaan tenaga kerja luar negeri.

Jakarta, 18 Mei 2024 - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) mengajak Ikatan Alumni Pendidikan Terapan Universitas Diponegoro (IAPAT Undip) untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas vokasi bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IAPAT Undip di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu lalu. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh tingginya permintaan tenaga kerja dari luar negeri yang belum terpenuhi, serta keinginan untuk meningkatkan kompetensi CPMI sebelum mereka bekerja di luar negeri.
Menteri Karding, yang juga merupakan alumnus Undip, menekankan pentingnya peran IAPAT Undip dalam pengembangan vokasi CPMI. Ia berharap, "Mumpung ada alumninya jadi menteri dan bisa membuka jalan, saya harap IAPAT bisa memanfaatkan kesempatan ini." KemenP2MI berencana membangun sistem vokasi terintegrasi untuk CPMI, yang meliputi pelatihan keterampilan, penguasaan bahasa asing, sertifikasi, dan pemeriksaan kesehatan. Sistem ini diharapkan dapat memangkas biaya dan waktu persiapan bagi CPMI.
Langkah ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan daya saing CPMI di pasar kerja internasional. Dengan sistem vokasi yang terintegrasi dan terstandarisasi, diharapkan CPMI dapat memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja luar negeri. Hal ini juga akan meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan CPMI selama bekerja di luar negeri.
Penguatan Vokasi dan Kerja Sama yang Menguntungkan
Dalam Rakernas tersebut, Menteri Karding menyampaikan rencana pembangunan sistem vokasi terintegrasi bagi CPMI. Sistem ini akan mencakup pelatihan keterampilan, penguasaan bahasa asing, sertifikasi, dan pemeriksaan kesehatan. Tujuannya adalah untuk memangkas biaya dan waktu persiapan yang dibutuhkan CPMI. Ia menilai, sudah saatnya alumni Undip berperan aktif dalam isu pekerja migran, bukan hanya sebatas diskusi ringan. Keterlibatan IAPAT Undip diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas vokasi CPMI.
Lebih lanjut, Menteri Karding membuka peluang kerja sama antara IAPAT Undip dan KemenP2MI. Kerja sama ini dapat mencakup berbagai bidang, mulai dari pelatihan dan penempatan tenaga kerja hingga pengelolaan remitansi. "Banyak peluang bisnis di sektor ini. Kami terbuka bekerja sama, asalkan prosesnya profesional dan sesuai aturan. Saya tidak ingin terbebani jika nanti sudah tidak menjabat," tegasnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
KemenP2MI optimistis kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas CPMI. Dengan dukungan dari IAPAT Undip, diharapkan akan lebih banyak CPMI yang terlatih dan memiliki kompetensi yang tinggi. Hal ini akan meningkatkan daya saing CPMI di pasar kerja internasional dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka.
Menjawab Permintaan Tenaga Kerja Luar Negeri
Menteri Karding mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 1,1 juta permintaan tenaga kerja dari luar negeri yang belum terpenuhi. Angka ini menunjukkan besarnya potensi yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Namun, untuk dapat memenuhi permintaan tersebut, dibutuhkan CPMI yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang memadai. Oleh karena itu, KemenP2MI mendorong IAPAT Undip untuk berperan aktif dalam mengonsolidasikan berbagai pelatihan vokasi.
Dengan adanya pelatihan vokasi yang terstandarisasi dan terintegrasi, diharapkan akan lebih banyak CPMI yang kompeten dan siap untuk bekerja di luar negeri. Hal ini akan membantu Indonesia dalam memenuhi permintaan tenaga kerja dari luar negeri dan meningkatkan devisa negara. KemenP2MI berharap kerja sama dengan IAPAT Undip dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
IAPAT Undip diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja luar negeri. Dengan demikian, pelatihan vokasi yang diberikan dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan meningkatkan peluang CPMI untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di luar negeri.
KemenP2MI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas vokasi CPMI. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk IAPAT Undip, merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Diharapkan, kerja sama ini dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan CPMI dan perekonomian Indonesia.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan tercipta sistem vokasi yang lebih terintegrasi dan terstandarisasi, sehingga menghasilkan CPMI yang lebih kompeten dan siap bersaing di pasar kerja internasional. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan CPMI dan perekonomian Indonesia.