Terungkap! Pemkab Aceh Barat Bentuk Satgasus Atasi Mahalnya Gas 3 Kg di Pasaran
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat membentuk satgasus khusus untuk menindak tegas pihak yang bermain di balik mahalnya harga gas 3 kg hingga Rp45 ribu.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah mengambil langkah sigap menyikapi kelangkaan dan lonjakan harga gas elpiji subsidi tiga kilogram di wilayahnya. Sebuah satuan tugas khusus (satgasus) resmi dibentuk untuk mengawasi dan menindak praktik penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET). Pembentukan tim ini diharapkan mampu mengurai permasalahan distribusi yang menyebabkan harga melambung.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, pada Minggu (18/8) di Meulaboh, mengumumkan pembentukan satgasus tersebut sebagai respons terhadap laporan masyarakat. Saat ini, harga gas melon di pasaran mencapai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per tabung, jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp18 ribu. Situasi ini sangat memberatkan ekonomi warga.
Satgasus ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk PT Pertamina, untuk memastikan efektivitas pengawasan. Tim gabungan ini bertugas memantau harga pasar dan mengungkap dugaan praktik penimbunan atau penjualan ilegal. Tindakan tegas akan diambil terhadap oknum yang terbukti mengambil keuntungan dari subsidi pemerintah.
Peran dan Kewenangan Satgasus dalam Stabilisasi Harga
Bupati Tarmizi menegaskan bahwa satgasus ini memiliki mandat penuh untuk menelusuri akar masalah kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji tiga kilogram. Fokus utama tim adalah memantau distribusi dari agen hingga pengecer. Keterlibatan PT Pertamina diharapkan dapat memberikan akses data dan informasi yang akurat mengenai alur pasokan gas.
Selain memantau harga, tim juga akan mengidentifikasi pihak-pihak yang diduga melakukan penyelewengan. Ini termasuk praktik penimbunan atau penjualan gas subsidi di atas HET yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah tidak akan ragu untuk menjatuhkan sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku bagi para pelanggar.
"Jika dalam pemantauan kita temukan ada pihak yang bermain, kita tindak tegas," ujar Bupati Tarmizi, menekankan komitmen pemerintah. Langkah ini diambil untuk melindungi hak masyarakat dalam mendapatkan akses gas subsidi dengan harga wajar. Kehadiran satgasus diharapkan dapat memberikan efek jera bagi oknum yang mencoba mengambil keuntungan.
Dampak Kelangkaan dan Harapan Masyarakat akan Ketersediaan Gas 3 Kg
Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram telah menjadi isu krusial yang meresahkan warga Aceh Barat dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun HET resmi adalah Rp18.000 per tabung, gas melon ini kini sulit ditemukan di agen pangkalan resmi. Kondisi ini memaksa masyarakat membeli dari pengecer dengan harga yang melambung tinggi.
Fenomena ini menunjukkan adanya disparitas harga yang signifikan antara HET dan harga di tingkat pengecer. Gas subsidi yang seharusnya mudah diakses oleh masyarakat kini justru menjadi komoditas langka. Situasi ini menimbulkan beban tambahan bagi rumah tangga, terutama mereka yang sangat bergantung pada gas elpiji untuk kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat sangat berharap agar pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengambil tindakan konkret dan berkelanjutan. Mereka mendesak agar barang subsidi ini tidak lagi dijual melebihi harga eceran yang telah ditetapkan. Ketersediaan gas 3 kg dengan harga terjangkau adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah.