Polres Ogan Ilir Bentuk Tim Awasi LPG 3 Kg, Cegah Penimbunan dan Kelangkaan
Polres Ogan Ilir membentuk tim khusus untuk mengawasi distribusi LPG 3 kg guna mencegah penimbunan dan memastikan harga jual tetap sesuai ketentuan, sehingga masyarakat dapat mengakses gas dengan mudah.

Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan – Kepolisian Resor (Polres) Ogan Ilir (OI) bertindak cepat dalam mengantisipasi potensi kelangkaan gas LPG 3 kilogram. Langkah konkrit yang diambil adalah pembentukan tim khusus untuk memantau distribusi dan penjualan gas bersubsidi tersebut. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan LPG 3 kg bagi masyarakat dan mencegah praktik penimbunan yang merugikan.
Mengawasi Distribusi LPG 3 Kg di Ogan Ilir
Inisiatif Polres Ogan Ilir ini dipicu oleh keprihatinan akan potensi kelangkaan dan penyimpangan harga jual LPG 3 kg. Kapolsek Tanjung Batu, IPTU Syaparudin Akso, menjelaskan bahwa tim pemantau akan aktif di lapangan untuk melakukan pengawasan langsung terhadap pangkalan-pangkalan gas. Tujuannya adalah untuk memastikan harga jual tetap sesuai aturan dan stok LPG 3 kg mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Dari hasil operasi yang kami lakukan, kami mendapati hingga hari ini harga jual elpiji tiga kilogram terpantau normal yakni Rp20.000 per buah dengan harga modal Rp18.500," ungkap IPTU Syaparudin Akso dalam keterangannya di Kabupaten Ogan Ilir, Jumat lalu.
Pangkalan-Pangkalan yang Diawasi
Beberapa pangkalan gas yang menjadi fokus pengawasan tim tersebut antara lain Pangkalan Toko Amin Tanjung Batu dengan jatah 280-560 tabung, Pangkalan Toko Cahaya Baru Elektronik Latipah dengan jatah 50 tabung, dan Pangkalan Toko Mulia dengan jatah 50 tabung. Pemantauan ini dilakukan secara intensif untuk memastikan pasokan gas tetap stabil dan terdistribusi merata.
Menjamin Ketersediaan dan Harga LPG 3 Kg
IPTU Syaparudin Akso menegaskan komitmen Polres Ogan Ilir untuk terus mengawasi distribusi gas bersubsidi ini. "Kami akan terus mengawasi distribusi gas bersubsidi ini agar tidak terjadi kelangkaan atau penyimpangan. Jika ada perubahan situasi, kami akan segera mengambil langkah-langkah sesuai arahan pimpinan," tegasnya. Langkah pengawasan ini diharapkan dapat mencegah praktik penimbunan dan memastikan masyarakat mendapatkan LPG 3 kg dengan harga yang terjangkau.
Dengan adanya tim pemantau ini, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan LPG 3 kg. Polres Ogan Ilir berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga gas bersubsidi ini demi kesejahteraan masyarakat.
Langkah Antisipasi dan Efektivitas
Pembentukan tim pemantau ini merupakan langkah proaktif Polres Ogan Ilir dalam mengantisipasi permasalahan yang berpotensi terjadi. Dengan pengawasan langsung di lapangan, diharapkan tim dapat mendeteksi dini potensi penyimpangan dan mengambil tindakan yang diperlukan. Efektivitas pengawasan ini akan bergantung pada koordinasi yang baik antara tim pemantau, pihak pangkalan gas, dan juga peran serta masyarakat dalam melaporkan jika menemukan adanya indikasi penimbunan atau penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET).
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kesadaran bersama. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dengan melaporkan jika menemukan adanya indikasi pelanggaran. Kerjasama yang baik antara pihak berwajib dan masyarakat sangat penting untuk memastikan program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Ogan Ilir.
Kesimpulan
Langkah Polres Ogan Ilir dalam membentuk tim pemantau distribusi LPG 3 kg merupakan upaya yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat. Semoga dengan adanya pengawasan yang intensif ini, masyarakat Ogan Ilir dapat terhindar dari kelangkaan dan harga LPG 3 kg yang tidak sesuai ketentuan.