Terungkap! Peran Bulog Ubah Dinamika Harga Gabah, Petani Cirebon Tak Lagi Rugi di Bawah Rp5.000
Kehadiran Peran Bulog di Cirebon secara signifikan mengubah dinamika harga gabah, melindungi petani dari kerugian dan menekan dominasi tengkulak. Bagaimana dampaknya?

Pemerintah Desa Cengkuang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melaporkan adanya perubahan signifikan dalam dinamika harga gabah dan peran tengkulak. Perubahan ini terjadi menyusul kehadiran Perum Bulog yang kini aktif beroperasi di lapangan. Intervensi Bulog dinilai memberikan perlindungan serta meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan.
Sebelum Bulog turun tangan, para petani di Cirebon kerap menghadapi kerugian besar. Tengkulak membeli gabah dengan harga yang sangat rendah, bahkan di bawah Rp5.000 per kilogram. Kondisi ini membuat petani sulit mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil panen mereka.
Kepala Desa Cengkuang, Zaenal Arifin, yang juga seorang petani, menegaskan bahwa situasi kini telah membaik. Dengan adanya Peran Bulog, harga gabah di tingkat petani kini stabil di atas Rp6.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Kondisi ini memberikan harapan baru bagi ratusan petani dan ribuan buruh tani di Desa Cengkuang.
Dampak Positif Kehadiran Bulog bagi Petani
Kehadiran Bulog di Desa Cengkuang telah menyerap sekitar 275 ton gabah dari petani. Penyerapan ini memastikan petani mendapatkan harga yang lebih baik untuk gabah mereka. Akibatnya, para tengkulak kini terpaksa menaikkan harga pembelian agar tetap dapat bersaing dengan penawaran Bulog.
Bahkan, pada puncak panen pertama, harga gabah sempat melampaui harga yang ditetapkan Bulog, yakni Rp6.500 per kilogram. Kenaikan harga ini tidak hanya menguntungkan petani pemilik lahan, tetapi juga berdampak positif pada buruh tani. Mereka kini menerima upah yang lebih layak, sehingga stabilitas ekonomi di Cengkuang lebih terjaga.
Zaenal Arifin berharap Peran Bulog akan terus aktif di wilayahnya. Keberlanjutan intervensi Bulog sangat penting untuk menjaga harga gabah tetap stabil dan adil. Dengan demikian, petani dan buruh tani dapat terus menikmati hasil kerja keras mereka secara lebih layak dan berkelanjutan.
Peningkatan Penyerapan Gabah dan Cadangan Beras Nasional
Perum Bulog Cabang Cirebon mencatat adanya peningkatan signifikan dalam antusiasme petani untuk menjual gabah mereka. Peningkatan ini terjadi terutama setelah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Harga ini dianggap memberikan keuntungan yang memadai bagi para petani.
Kepala Perum Bulog Cirebon, Ramaijon Purba, mengungkapkan bahwa tingginya animo petani sempat membuat tim jemput gabah kewalahan. Banyak petani mendaftar melalui Babinsa dan penyuluh untuk menjual gabah mereka langsung ke Bulog. Hal ini menunjukkan kepercayaan petani terhadap kebijakan harga yang diterapkan Bulog.
Hingga 31 Juli 2025, Bulog Cirebon berhasil menyerap 133.624 ton gabah setara beras. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir dan berkontribusi besar dalam memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di wilayah tersebut. Saat ini, stok CBP di gudang Bulog Cirebon mencapai 175 ribu ton, tersebar di 10 kompleks gudang induk, 44 gudang filial, dan empat gudang sewa.