Bulog Cianjur Incar 20 Ribu Ton Gabah Petani di 2025
Bulog Cianjur memasang target ambisius: menyerap 20.000 ton gabah petani pada 2025 untuk mengamankan stok beras di Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat.

Cianjur, Jawa Barat - Perum Bulog Cabang Cianjur menetapkan target penyerapan gabah dari petani mencapai 20.000 ton pada tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras di wilayah Cianjur dan sekitarnya tetap terjaga.
Kepala Cabang Bulog Cianjur, Renato Horison, mengungkapkan bahwa target bulanan untuk penyerapan gabah dari wilayah Cianjur dan Sukabumi adalah lebih dari 1.000 ton. Namun, hingga pertengahan Februari 2024, realisasi penyerapan baru mencapai 230 ton. Rendahnya angka ini disebabkan oleh belum masuknya musim panen raya. Horison optimistis, target tersebut akan terlampaui setelah musim panen raya tiba.
Perubahan signifikan terjadi pada pola penyerapan gabah. Bulog Cianjur kini beralih dari membeli Gabah Kering Giling (GKG) menjadi Gabah Kering Panen (GKP). Sistem baru ini memungkinkan transaksi langsung dengan petani, berbeda dengan sistem sebelumnya yang melibatkan penggilingan sebagai perantara. Hal ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi para petani.
Target Ambisius Bulog Cianjur
Bulog Cianjur menargetkan penyerapan gabah sebanyak 20.000 ton pada tahun 2025. Target ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 10.000 ton. Renato Horison optimistis target tersebut dapat tercapai, terutama setelah memasuki musim panen raya. Ia juga menyebutkan bahwa pada tahun lalu, hingga bulan Juli, Bulog Cianjur telah menyerap lebih dari 300 ton gabah, dan penyerapan akan terus dilakukan selama masih ada potensi.
Sistem pembelian GKP langsung dari petani dilakukan dengan cara petugas Bulog mendatangi petani yang telah menyiapkan gabah dalam karung di pinggir jalan. Hal ini mempermudah proses transaksi dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk GKP ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Harga ini berlaku untuk gabah yang telah dipanen, dikemas dalam karung, dan diletakkan di pinggir jalan agar mudah diangkut oleh petugas Bulog.
Keuntungan Sistem Baru Bagi Petani
Perubahan sistem pembelian gabah dari GKG ke GKP memberikan dampak positif bagi petani. Transaksi langsung dengan Bulog menghilangkan perantara, sehingga petani dapat memperoleh harga yang lebih baik dan terhindar dari potensi eksploitasi harga oleh tengkulak. Sistem ini juga mempermudah akses petani ke pasar dan menjamin kepastian harga.
Dengan sistem baru ini, petani tidak perlu lagi melalui proses yang rumit dan berbelit-belit dalam menjual hasil panennya. Petani cukup mempersiapkan gabah mereka dan menunggu petugas Bulog untuk melakukan transaksi.
Bulog Cianjur berkomitmen untuk terus meningkatkan kerjasama dengan petani dan memastikan penyerapan gabah berjalan lancar. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas harga beras dan ketahanan pangan di wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada kesejahteraan petani dan ketersediaan beras di pasaran. Dengan target yang ambisius dan sistem yang lebih efisien, Bulog Cianjur optimistis dapat mencapai target penyerapan gabah pada tahun 2025.
Bulog juga berharap dapat terus meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendukung program ini dan memastikan keberhasilannya.