Terungkap! Stok Pangan Pasaman Barat Dipastikan Aman Hingga Agustus 2025
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat memastikan Stok Pangan Pasaman Barat mencukupi hingga Agustus 2025. Penasaran detail ketersediaan komoditasnya?

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, melalui Dinas Ketahanan Pangan, telah mengumumkan kepastian ketersediaan stok pangan di wilayahnya. Kondisi ini dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga pekan ketiga Agustus 2025 mendatang. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat, Ekadiana Oktavia, menegaskan bahwa pemantauan dilakukan secara berkala.
Pernyataan tersebut disampaikan Ekadiana Oktavia di Simpang Empat pada Sabtu lalu. Menurutnya, pemantauan ketersediaan pangan dilakukan secara rutin setiap satu kali sepekan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pasokan tetap stabil dan memadai bagi seluruh warga Pasaman Barat.
Selain pemantauan, Dinas Ketahanan Pangan juga aktif berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura serta Polres Pasaman Barat. Upaya kolaboratif ini menjadi bagian penting dalam mendukung program swasembada pangan daerah. Langkah ini diambil untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga di pasaran.
Rincian Ketersediaan Stok Pangan Pasaman Barat
Data terkini menunjukkan bahwa stok pangan di Pasaman Barat berada pada level yang aman. Untuk komoditas beras, tersedia sebanyak 1.636,56 ton, dengan kebutuhan mingguan sebesar 736,24 ton. Stok jagung juga melimpah, mencapai 2.294 ton, sementara kebutuhan per pekan hanya 2,35 ton.
Ketersediaan cabai rawit tercatat 83,50 ton, memenuhi kebutuhan 22,06 ton per pekan. Cabai merah juga tersedia dalam jumlah signifikan, yakni 154,50 ton, dengan kebutuhan 37,12 ton. Bawang putih memiliki stok 21,50 ton untuk kebutuhan 8,75 ton, sedangkan bawang merah 40,25 ton untuk kebutuhan 27,09 ton.
Komoditas hewani dan lainnya turut menunjukkan surplus. Daging sapi tersedia 26,69 ton (kebutuhan 0,31 ton), daging ayam 107,39 ton (kebutuhan 38,19 ton), dan telur ayam 302,36 ton (kebutuhan 43,28 ton). Gula pasir mencapai 95,26 ton (kebutuhan 36,82 ton), serta minyak goreng 165,60 ton (kebutuhan 66,87 ton).
Ketersediaan pangan ini tidak hanya berasal dari produksi lokal yang sedang memasuki musim panen, tetapi juga didukung oleh pasokan dari kabupaten lain di Sumatera Barat. Selain itu, Pasaman Barat juga menerima suplai dari daerah lain seperti Medan, Sumatera Utara, memperkuat ketahanan Stok Pangan Pasaman Barat.
Upaya Pemantauan Harga dan Antisipasi Penimbunan
Selain memastikan kuantitas, Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat juga secara intensif memantau pergerakan harga kebutuhan pokok di pasaran. Hingga laporan ini disusun, kondisi harga di pasar masih terpantau normal dan tidak menunjukkan adanya kenaikan signifikan. Hal ini menunjukkan stabilitas ekonomi mikro di sektor pangan.
Dukungan utama terhadap ketersediaan pangan di Pasaman Barat datang dari produksi lokal yang saat ini sedang mengalami musim panen. Kondisi ini memberikan optimisme bahwa pasokan akan terus terjaga. Pemerintah daerah terus mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas guna memenuhi kebutuhan pangan domestik.
Ekadiana Oktavia juga menyampaikan harapannya agar tidak ada pihak pedagang yang melakukan praktik penimbunan pangan. Praktik tersebut dapat mengganggu ketersediaan dan stabilitas harga di pasar, yang pada akhirnya merugikan masyarakat. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mencegah hal tersebut.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat berkomitmen penuh untuk menjaga ketahanan pangan daerah. Ketersediaan Stok Pangan Pasaman Barat yang memadai diharapkan dapat menjamin kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dengan baik. Ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga inflasi dan kesejahteraan warga.