Ketersediaan Pangan Lampung Aman Hingga Mei 2025, Surplus Beras Capai 766 Ribu Ton
Pemerintah Provinsi Lampung memastikan ketersediaan pangan pokok aman hingga Mei 2025, dengan surplus signifikan pada komoditas beras, jagung, dan lainnya.

Provinsi Lampung memastikan ketersediaan pangan strategis aman hingga Mei 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, di Bandarlampung pada Kamis, 20 Februari 2024. Pernyataan ini memberikan kepastian pasokan pangan bagi masyarakat Lampung, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Data yang dipaparkan menunjukkan surplus signifikan pada beberapa komoditas pangan utama. Surplus ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat Lampung. Pemerintah Provinsi Lampung akan terus memantau ketersediaan dan kebutuhan pangan untuk memastikan keamanan pangan tetap terjaga.
Pemantauan ketat akan terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi kekurangan pasokan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat dapat merayakan hari besar keagamaan tersebut dengan tenang dan tercukupi kebutuhan pangannya. "Karena rata-rata ada surplus ketersediaan stok pangan, harapannya ini bisa menjaga konsumsi masyarakat," ujar Bani Ispriyanto.
Surplus Komoditas Pangan di Lampung
Data yang dirilis menunjukkan surplus yang cukup besar pada berbagai komoditas pangan pokok di Lampung. Beras misalnya, memiliki ketersediaan 1,05 juta ton dengan kebutuhan hanya 284.531 ton, menghasilkan surplus sebesar 766.536 ton. Jagung juga menunjukkan surplus 131.416 ton dari ketersediaan 496.567 ton dan kebutuhan 365.151 ton.
Komoditas lain seperti kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai besar, daging sapi, daging ayam, telur, gula pasir, dan minyak goreng juga menunjukkan surplus yang cukup signifikan. Rincian lengkap surplus masing-masing komoditas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Surplus ini menunjukkan kinerja positif sektor pertanian di Lampung dan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Namun, pemantauan dan antisipasi tetap diperlukan untuk menghadapi potensi perubahan dan tantangan ke depan.
Rincian Surplus Komoditas Pangan di Lampung (Februari - Mei 2025)
- Beras: Ketersediaan 1.050.000 ton, Kebutuhan 284.531 ton, Surplus 766.536 ton
- Jagung: Ketersediaan 496.567 ton, Kebutuhan 365.151 ton, Surplus 131.416 ton
- Kedelai: Ketersediaan 31.621 ton, Kebutuhan 25.169 ton, Surplus 6.452 ton
- Bawang Merah: Ketersediaan 15.118 ton, Kebutuhan 10.611 ton, Surplus 4.507 ton
- Bawang Putih: Ketersediaan 13.726 ton, Kebutuhan 9.032 ton, Surplus 4.694 ton
- Cabai Rawit: Ketersediaan 20.839 ton, Kebutuhan 17.848 ton, Surplus 2.991 ton
- Cabai Besar: Ketersediaan 10.220 ton, Kebutuhan 8.746 ton, Surplus 1.474 ton
- Daging Sapi: Ketersediaan 14.126 ton, Kebutuhan 8.509 ton, Surplus 5.617 ton
- Daging Ayam: Ketersediaan 40.448 ton, Kebutuhan 30.695 ton, Surplus 9.753 ton
- Telur: Ketersediaan 78.256 ton, Kebutuhan 30.251 ton, Surplus 48.005 ton
- Gula Pasir: Ketersediaan 53.574 ton, Kebutuhan 31.505 ton, Surplus 22.069 ton
- Minyak Goreng: Ketersediaan 87.652 ton, Kebutuhan 58.055 ton, Surplus 29.597 ton
Dengan surplus yang cukup besar pada berbagai komoditas pangan, diharapkan masyarakat Lampung dapat merasa tenang dan terjamin ketersediaan pangannya hingga Mei 2025. Pemerintah Provinsi Lampung akan terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan untuk kesejahteraan masyarakat.