Pemprov Lampung Jalin Kerja Sama Pasar Murah, Jaga Stabilitas Harga Pangan Selama Ramadhan
Pemerintah Provinsi Lampung berkolaborasi dengan produsen pangan menggelar pasar murah di sembilan titik untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Bandarlampung, 5 Maret 2024 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung secara aktif berupaya menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H. Langkah konkrit yang diambil adalah dengan menggelar pasar murah bekerja sama dengan berbagai produsen pangan di wilayahnya. Pasar murah ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat luas dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty, menjelaskan bahwa pasar murah telah dilaksanakan di sembilan titik di berbagai kabupaten dan kota di Lampung. "Pasar murah pada Ramadhan ini sudah dilaksanakan. Kemarin sebelum puasa ada empat instansi yang bekerja sama untuk menggelar ini," ujarnya di Bandarlampung, Rabu.
Pemprov Lampung tidak hanya berfokus pada pelaksanaan pasar murah, tetapi juga memantau secara ketat perkembangan harga pangan di pasaran. Evie menambahkan, "Ada delapan lokasi tersebar di kabupaten dan satu di provinsi. Tapi kita masih melihat perkembangan harga; kalau stabil tidak dilakukan, tapi kalau harga tidak bagus kita atur lagi agar stabil."
Kerja Sama dengan Produsen Pangan
Dalam penyelenggaraan pasar murah ini, Pemprov Lampung melibatkan langsung para produsen pangan. Kerja sama ini melibatkan Bulog, peternak, nelayan, dan berbagai pihak terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat dan menjaga stabilitas harga selama Ramadhan hingga Lebaran.
"Ini dilakukan agar harga pangan tetap bisa terjangkau oleh masyarakat, sehingga selama Ramadhan hingga Lebaran tidak ada masalah terkait pangan. Sekaligus mengikutsertakan produsen agar berperan langsung menjaga stabilitas pangan," jelas Evie Fatmawaty.
Dengan melibatkan produsen secara langsung, diharapkan dapat menekan biaya distribusi dan menjamin kualitas produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Langkah ini juga sekaligus mendorong peran aktif produsen dalam menjaga stabilitas harga di pasaran.
Langkah ini juga merupakan bentuk komitmen Pemprov Lampung untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Harga Pangan di Lampung: Cenderung Stabil
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) per 5 Maret 2024, harga pangan di Provinsi Lampung terpantau relatif stabil. Sebagai contoh, di Kota Bandarlampung, beras medium dijual dengan harga Rp15.500 per kilogram, sementara beras premium dibanderol Rp16.000 per kilogram.
Untuk komoditas lain, harga gula pasir curah Rp18.000 per kilogram, minyak goreng sawit kemasan Rp24.000 per liter, minyak goreng sawit curah Rp18.000 per liter, MinyaKita Rp16.500 per liter, daging sapi paha belakang Rp135.000 per kilogram, dan daging ayam ras Rp38.000 per kilogram.
Harga telur ayam ras tercatat Rp28.500 per kilogram, tepung terigu Rp13.500 per kilogram, kedelai impor Rp17.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp61.000 per kilogram, bawang merah Rp40.000 per kilogram, dan bawang putih Rp45.000 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit merah dijual dengan harga Rp90.000 per kilogram, dan cabai rawit besar merah Rp65.000 per kilogram.
Meskipun harga beberapa komoditas cenderung stabil, Pemprov Lampung tetap berkomitmen untuk mengawasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Pasar murah yang digelar merupakan salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dengan adanya pasar murah dan pemantauan harga yang ketat, diharapkan masyarakat dapat merayakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang tanpa harus khawatir akan kenaikan harga bahan pokok.