Pemprov Lampung Awasi Harga Pangan Jelang Ramadhan 2025
Pemerintah Provinsi Lampung gencar memantau harga pangan di 15 kabupaten/kota untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025, dengan langkah antisipasi berupa cadangan pangan 30 persen dari stok.

Bandarlampung, 18 Februari 2025 - Menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan harga pangan. Pemprov Lampung secara aktif memantau dan berupaya mengendalikan harga bahan pokok di seluruh wilayah provinsi.
Langkah Antisipasi Lonjakan Harga
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty, menjelaskan bahwa pemantauan ini dilakukan sebagai respons terhadap deflasi 0,71 persen secara bulanan dan inflasi 1,04 persen secara tahunan di bulan Januari 2025. "Kami terus memantau perkembangan harga pangan, terutama menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025," ujar Evie dalam keterangannya di Bandarlampung, Selasa.
Pemantauan harga dilakukan di pasar rakyat di 15 kabupaten dan kota di Lampung. Data yang dikumpulkan kemudian dilaporkan ke Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP). Data SP2KP ini menjadi acuan rapat koordinasi mingguan bersama Satgas Pangan dan pemerintah kabupaten/kota.
Di Bandarlampung sendiri, pemantauan difokuskan pada lima pasar tradisional: Pasar Pasir Gintung, Pasar Kangkung, Pasar Panjang, Pasar Tugu, dan Pasar Way Halim. Evie memastikan ketersediaan bahan pokok hingga Mei 2025 masih aman, dengan catatan tidak terjadi bencana alam seperti banjir yang dapat mengganggu produksi.
Strategi Jaga Stok Pangan
Pemprov Lampung telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi kenaikan harga akibat kekurangan pasokan. Salah satu strategi kunci adalah menjaga ketersediaan stok pangan minimal 30 persen dari total stok yang ada. "Kami sudah menghitung dan menyiapkan cadangan pangan 30 persen sebagai antisipasi kenaikan harga atau kekurangan pasokan," tambah Evie.
Kondisi Harga Pangan Januari 2025
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung menunjukkan harga pangan di Januari 2025 relatif stabil. Beras medium seharga Rp13.738 per kilogram, stabil dibandingkan Desember 2024. Beras premium turun 1,27 persen menjadi Rp14.921 per kilogram. Gula pasir naik 1,58 persen menjadi Rp17.396 per kilogram, sementara minyakita naik 1,70 persen menjadi Rp17.438 per liter.
Harga daging ayam turun 1,09 persen menjadi Rp33.875 per kilogram, telur ayam turun 7,04 persen menjadi Rp26.958 per kilogram. Namun, harga cabai merah naik 7,74 persen menjadi Rp64.167 per kilogram, dan cabai rawit merah mengalami kenaikan signifikan sebesar 22,29 persen menjadi Rp64.000 per kilogram.
Di sisi lain, harga bawang merah turun 14,18 persen menjadi Rp30.250 per kilogram, dan bawang putih turun 1,93 persen menjadi Rp38.125 per kilogram. Fluktuasi harga ini menunjukkan dinamika pasar yang perlu dipantau secara intensif.
Kesimpulan
Pemprov Lampung berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025. Pemantauan intensif, koordinasi yang baik dengan pemerintah kabupaten/kota, dan strategi cadangan pangan 30 persen menjadi kunci upaya pengendalian harga. Meskipun sebagian besar harga pangan relatif stabil, peningkatan harga cabai perlu diwaspadai dan diantisipasi.