TNI AD Siapkan 1.728 Prajurit Baru untuk Batalyon Teritorial Pembangunan
TNI Angkatan Darat mempersiapkan 1.728 prajurit baru untuk ditempatkan di Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) guna mendukung program pembangunan berbasis kerakyatan di seluruh Indonesia.

Jakarta, 25 April 2025 - TNI Angkatan Darat (AD) telah mempersiapkan 1.728 prajurit baru yang siap ditempatkan di satuan Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP). Prajurit-prajurit ini merupakan lulusan Pendidikan Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I Tahun Anggaran 2025 dari Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed) di Cimahi, Jawa Barat. Mereka telah menyelesaikan pendidikan dan siap menjalankan tugas membangun daerah-daerah di pelosok Indonesia. Inisiatif ini merupakan implementasi langsung dari kebijakan Presiden RI yang mendorong pembangunan kekuatan TNI yang menyeluruh dan berbasis kerakyatan.
Upacara penutupan Dikmata dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Tandyo Budi R. Dalam amanatnya, Letjen Tandyo menekankan pentingnya peran prajurit BTP dalam pembangunan nasional. Beliau menyampaikan bahwa prajurit ini telah dibekali ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks.
Para prajurit baru ini tidak hanya dilatih dalam hal profesionalisme militer, tetapi juga diberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk pembangunan daerah perbatasan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil.
Prajurit BTP: Garda Terdepan Pembangunan Berbasis Kerakyatan
Penempatan 1.728 prajurit baru di Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) merupakan langkah strategis TNI AD dalam mendukung program pembangunan nasional yang digagas Presiden. Hal ini menunjukkan komitmen TNI AD untuk berperan aktif dalam pembangunan, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih.
Selama pendidikan, para prajurit telah menerima pelatihan intensif yang mencakup berbagai aspek, mulai dari kemampuan militer hingga keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan masyarakat. Mereka dilatih untuk menjadi agen pembangunan yang efektif dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi R menekankan pentingnya pengembangan diri bagi para prajurit. "Tugas ke depan akan semakin kompleks, sehingga kalian harus terus mengembangkan diri, menjaga integritas, menjunjung etika prajurit, dan tetap loyal kepada bangsa dan negara," tegasnya. Beliau berharap para prajurit dapat memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara.
Dengan tambahan 1.728 prajurit baru ini, diharapkan program pembangunan di daerah-daerah terpencil dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Kehadiran prajurit BTP diharapkan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Implementasi Kebijakan Presiden: Pembangunan TNI Berbasis Kerakyatan
Program penempatan prajurit di satuan BTP merupakan implementasi langsung dari kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto ketika masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Kebijakan tersebut menekankan pentingnya pembangunan kekuatan TNI yang menyeluruh dan berbasis kerakyatan.
Hal ini menunjukkan bahwa TNI AD tidak hanya fokus pada tugas pertahanan dan keamanan negara, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan nasional. Dengan melibatkan prajurit dalam program pembangunan, diharapkan sinergi antara TNI AD dan masyarakat dapat terwujud dengan lebih baik.
"Hal ini merupakan implementasi dari kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2022, yang mendorong pembangunan kekuatan TNI secara menyeluruh dan berbasis kerakyatan," jelas Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi R.
Para prajurit BTP akan ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia, dan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk melaksanakan program pembangunan.
Dengan adanya tambahan prajurit baru ini, diharapkan program pembangunan di daerah-daerah terpencil dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Kehadiran prajurit BTP diharapkan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pendidikan yang telah mereka lalui bukan sekadar pelatihan militer, tetapi juga bekal untuk menjadi agen pembangunan yang handal dan bertanggung jawab. Mereka siap untuk mengabdi dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Kesimpulan
Penambahan 1.728 prajurit baru di Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) menandai komitmen TNI AD dalam mendukung pembangunan nasional berbasis kerakyatan. Para prajurit ini siap menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan profesionalisme, berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.