TNI AL dan Jerman Sukses Latihan Bersama Operasi Helikopter di Lebanon
TNI AL dan Angkatan Laut Jerman berhasil melaksanakan latihan bersama operasi helikopter di Lebanon, meningkatkan interoperabilitas dan kerja sama bilateral.

TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia dan Angkatan Laut Jerman baru-baru ini sukses melaksanakan latihan bersama operasi helikopter di perairan Lebanon. Latihan yang melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) XXVIII-P/UNIFIL TNI AL dan kapal personel MTF Jerman, FGS Baden Wuerttemberg F-222, ini berlangsung pada Sabtu, 8 Maret 2024, di sela-sela misi perdamaian PBB.
Latihan ini bertujuan meningkatkan interoperabilitas kedua angkatan laut, khususnya dalam hal pengoperasian helikopter, serta mempererat hubungan bilateral Indonesia-Jerman. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama I Made Wira Hady, menekankan pentingnya latihan ini untuk mengasah kemampuan tempur kedua pasukan MTF. "Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara kedua angkatan laut khususnya unsur helikopter," ujar Laksamana Pertama I Made Wira Hady.
Latihan tersebut melibatkan helikopter AS 565 MBe Panther HS-1306 TNI AL dari KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan helikopter FGS BWG F-222 milik Angkatan Laut Jerman. Beragam manuver dilakukan, menunjukkan kerja sama yang solid di tengah misi perdamaian yang kompleks.
Latihan Operasi Helikopter: Manuver dan Kerja Sama
Dalam latihan tersebut, kedua helikopter melaksanakan serangkaian manuver yang kompleks dan terkoordinasi. Manuver tersebut mencakup Deck Landing Practice (DLP) atau latihan pendaratan di geladak kapal, Vertical Replenishment (Vertrep) atau pengisian bahan bakar di udara, dan Ship Control Approach (SCA) atau pendekatan terkontrol ke kapal. Keberhasilan pelaksanaan manuver-manuver ini menunjukkan kesiapan dan profesionalisme tinggi dari kedua tim.
Selain latihan operasional, kedua angkatan laut juga memanfaatkan kesempatan ini untuk saling bertukar informasi dan pengalaman. Sesi Static Display di atas geladak helikopter FGS BWG F-222 memberikan platform bagi para personel untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan tentang operasi helikopter dalam berbagai skenario.
Laksamana Pertama I Made Wira Hady menyampaikan harapannya agar latihan ini dapat meningkatkan kemampuan kedua satgas MTF dalam pengendalian helikopter. Lebih jauh, ia juga berharap kerja sama ini dapat memperkuat kolaborasi antara TNI AL dan Angkatan Laut Jerman dalam menjalankan misi perdamaian di laut Mediterania, khususnya di Lebanon.
Pentingnya Kerja Sama Internasional dalam Misi Perdamaian
Latihan bersama ini bukan hanya sekadar peningkatan kemampuan teknis, tetapi juga merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dan Jerman dalam menjaga perdamaian dunia. Kerja sama internasional dalam misi perdamaian sangat penting, mengingat kompleksitas tantangan keamanan global saat ini. Dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, kedua negara dapat menghadapi tantangan tersebut dengan lebih efektif.
Keberhasilan latihan bersama ini menunjukkan sinergi yang kuat antara TNI AL dan Angkatan Laut Jerman. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kerja sama internasional lainnya dalam mendukung misi perdamaian dan stabilitas regional. Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak latihan bersama seperti ini untuk meningkatkan kemampuan dan mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Melalui latihan ini, TNI AL dan Angkatan Laut Jerman menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi perdamaian dunia.