Satgas MTF TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam di Lebanon: Pertajam Kemampuan Tempur
TNI AL melalui Satgas MTF menggelar latihan terbang malam di Lebanon untuk meningkatkan kemampuan tempur dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman di laut Mediterania.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? TNI Angkatan Laut (AL) melalui Satuan Tugas Maritim Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P/UNIFIL melaksanakan latihan terbang malam di perairan Lebanon pada Minggu, 20 April 2024. Latihan ini melibatkan helikopter AS 565 MBe Panther HS-1306 yang lepas landas dari KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367). Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan tempur para penerbang TNI AL dan kesiapan alutsista dalam menghadapi berbagai ancaman di Area Maritime Operation (AMO). Latihan ini merupakan bagian dari misi perdamaian Satgas MTF di wilayah tersebut.
Latihan ini penting untuk memastikan para penerbang TNI AL selalu siap siaga dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan pertahanan kapal di laut. Kemampuan mereka untuk beroperasi di malam hari merupakan hal krusial, mengingat berbagai potensi ancaman yang mungkin muncul kapan saja. Dengan latihan rutin seperti ini, diharapkan tingkat kesiapan dan profesionalisme para penerbang dapat terus ditingkatkan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta, menekankan pentingnya latihan tersebut. "Rangkaian terbang malam ini bertujuan untuk mempertajam naluri tempur, kesigapan dan kecepatan prajurit serta kesiapan Alutsista ataupun alat peralatan dalam menanggulangi ancaman yang ada di Area Maritime Operation (AMO)," ujarnya.
Latihan Terbang Malam: Uji Kemampuan dan Kesiapsiagaan
Latihan terbang malam yang dilakukan Satgas MTF melibatkan beberapa skema latihan. Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII/P/UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, menjelaskan bahwa latihan tersebut meliputi Ship Board Operation (SBO) atau kemampuan operasi di atas kapal, Ship Control Approach (SCA) atau pengendalian helikopter di atas kapal, dan touch and go sebanyak empat sortie.
Skema touch and go merupakan manuver penting yang menguji kemampuan pilot dalam mengendalikan helikopter di atas dek kapal. Helikopter akan melayang di atas kapal dan kembali terbang tanpa mendarat. Latihan ini membutuhkan keahlian dan presisi tinggi dari pilot.
Menurut Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, latihan ini merupakan bagian penting yang harus dikuasai oleh para penerbang TNI AL. "Latihan terbang malam ini tentu menjadi bagian penting yang harus dikuasai oleh para penerbang TNI AL sehingga mampu melaksanakan misi dan operasi penugasan kapan pun dibutuhkan," tegasnya. Dengan kemampuan yang terasah, TNI AL siap menghadapi berbagai tantangan di medan operasi.
Dengan berhasilnya latihan ini, diharapkan kemampuan para penerbang TNI AL semakin terasah dengan baik sehingga siap ditugaskan dalam segala medan. Hal ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga keamanan maritim dan menjalankan misi perdamaian di Lebanon.
Pentingnya Latihan untuk Kesiapsiagaan Operasional
Latihan terbang malam di atas kapal perang merupakan bagian integral dari pelatihan penerbang TNI AL. Kemampuan untuk melakukan pendaratan dan lepas landas di atas kapal yang sedang bergerak di laut, terutama pada malam hari, membutuhkan keterampilan dan koordinasi yang sangat tinggi.
Latihan ini tidak hanya menguji kemampuan pilot, tetapi juga menguji kesiapan seluruh kru dan sistem pendukung di KRI SIM-367. Ini memastikan bahwa semua sistem bekerja secara optimal dan terintegrasi dengan baik dalam situasi operasional yang menantang.
Kemampuan ini sangat penting dalam berbagai skenario operasi, termasuk evakuasi medis, pengiriman pasukan, dan dukungan logistik di laut. Dengan latihan rutin, TNI AL memastikan kesiapannya untuk menghadapi berbagai kemungkinan dan tantangan di masa mendatang.
Secara keseluruhan, latihan terbang malam yang dilakukan oleh Satgas MTF TNI AL di Lebanon menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan menunjukkan kesiapan TNI AL dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan maritim.
Melalui latihan ini, TNI AL terus meningkatkan profesionalisme dan kemampuan prajuritnya, memastikan kesiapan optimal dalam menghadapi berbagai ancaman dan menjalankan misi perdamaian di wilayah operasi.