Tradisi Unik Warga Mukomuko Sambut Ramadhan
Warga Mukomuko, Bengkulu, masih melestarikan empat tradisi unik dalam menyambut Ramadhan, termasuk mandi balimau, doa bersama, ziarah kubur, dan syukuran di makam leluhur.

Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, tetap menjaga tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan. Empat tradisi turun-temurun masih dijalankan hingga kini, menunjukkan kekayaan budaya lokal yang tetap lestari.
Tradisi Mandi Balimau
Salah satu tradisi yang unik adalah mandi balimau. Tradisi ini melibatkan mandi menggunakan jeruk nipis dan bahan alami lainnya. Warga Mukomuko percaya mandi balimau membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum memasuki bulan puasa. Kabag Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemkab Mukomuko, Amri Kurniadi, menjelaskan, "Sampai sekarang masih ada sebagian warga yang menjalankan tradisi ini dan inti dari tradisi ini sebenarnya bergembira menyambut bulan puasa Ramadhan."
Meskipun jumlah warga yang melakukan mandi balimau mungkin berkurang, beberapa desa seperti Desa Lalang Luas masih menyediakan lokasi khusus di sungai untuk tradisi ini. Praktik mandi balimau dapat dilakukan di tempat terbuka seperti sungai atau di rumah.
Doa Bersama dan Ziarah Kubur
Selain mandi balimau, tradisi berdoa bersama memasuki Ramadhan juga masih dipertahankan. Doa bersama ini merupakan bentuk syukur atas kesempatan bertemu Ramadhan dan sebagai permohonan kesehatan, panjang umur, dan rezeki. Hal ini menunjukkan nilai religius yang kuat dalam masyarakat Mukomuko.
Ziarah kubur juga menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi menyambut Ramadhan di Mukomuko. Warga membersihkan makam orang tua dan kerabat, membacakan doa dan Surat Yasin. Kegiatan ini memperlihatkan penghormatan kepada leluhur dan memperkuat ikatan keluarga.
Syukuran di Makam Leluhur
Di Kecamatan V Koto, terdapat tradisi unik lainnya. Warga setempat melakukan doa bersama di makam ulama atau leluhur mereka. Tradisi ini menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada tokoh-tokoh penting dalam sejarah daerah tersebut. Acara syukuran ini biasanya dilakukan secara bersama-sama, mempererat tali silaturahmi antar warga.
Melestarikan Warisan Budaya
Keempat tradisi ini, yaitu mandi balimau, doa bersama, ziarah kubur, dan syukuran di makam leluhur, menunjukkan kekayaan budaya dan nilai-nilai religius masyarakat Mukomuko. Pelestarian tradisi ini penting untuk menjaga identitas budaya lokal dan memperkaya khazanah budaya Indonesia. Semoga tradisi-tradisi ini dapat terus dilestarikan oleh generasi mendatang.
Amri Kurniadi menambahkan bahwa inti dari semua tradisi ini adalah untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh sukacita dan meningkatkan keimanan. Tradisi-tradisi ini menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai agama dan budaya dalam kehidupan masyarakat Mukomuko.