Tragis: Lansia Diterkam Buaya di Maluku Utara, Tim SAR Gabungan Intensifkan Pencarian
Seorang lansia di Maluku Utara diduga diterkam buaya saat buang air kecil. Tim SAR gabungan kini intensif mencari korban yang hilang, memicu kekhawatiran baru.

Tim SAR gabungan di Maluku Utara tengah melakukan operasi pencarian intensif terhadap seorang perempuan lanjut usia. Korban, Nurbadi Panikfat (60), warga Kabupaten Kepulauan Sula, dilaporkan hilang setelah diduga kuat diterkam buaya. Insiden tragis ini terjadi di Telaga Kabau pada Minggu pagi, 10 Agustus.
Kejadian bermula sekitar pukul 06.10 WIT ketika Nurbadi keluar rumah menuju kamar mandi yang terletak dekat Telaga Kabau. Hanya berselang sepuluh menit, warga sekitar mendengar jeritan minta tolong dari arah telaga. Suara ini sontak memicu kepanikan dan perhatian warga setempat.
Saat warga mendekati sumber suara, korban sudah tidak terlihat di lokasi. Mereka justru menyaksikan seekor buaya besar bergerak masuk ke dalam air telaga. Diduga kuat, korban telah diseret oleh buaya tersebut ke perairan Telaga Kabau, memicu kekhawatiran mendalam.
Kronologi Kejadian Tragis
Rizki Rifandi, Kepala Pos Unit Siaga SAR Sanana, menjelaskan detail kronologi berdasarkan keterangan keluarga korban. Nurbadi Panikfat, yang berusia 60 tahun, pergi ke kamar mandi yang letaknya sangat dekat dengan perairan telaga. Aktivitas rutin ini berubah menjadi mimpi buruk dalam sekejap.
Sekitar pukul 06.20 WIT, jeritan minta tolong yang memilukan terdengar jelas oleh beberapa warga. Mereka bergegas menuju lokasi, namun pemandangan yang mereka saksikan sangat mengejutkan. Nurbadi telah lenyap, dan yang tersisa hanyalah buaya yang kembali ke dalam air.
Melihat kondisi tersebut, warga bersama keluarga korban segera melakukan penyisiran awal di sekitar Telaga Kabau. Namun, upaya mandiri ini tidak membuahkan hasil. Kuat dugaan bahwa lansia tersebut telah menjadi korban serangan buaya dan diseret ke dasar telaga.
Operasi Pencarian Intensif Tim SAR Gabungan
Keluarga korban segera melaporkan kejadian ini ke Unit Siaga SAR Sanana untuk meminta bantuan resmi. Laporan diterima pada siang hari, sekitar pukul 14.10 WIT, dan tim penyelamat langsung bergerak cepat. Tim Rescue Unit Siaga SAR Sanana segera menuju lokasi kejadian perkara (LKP).
Mereka membawa peralatan lengkap, termasuk rescue carrier, perahu karet, dan mesin tempel, yang sangat vital untuk operasi di perairan. Setibanya di Telaga Kabau, tim SAR segera berkoordinasi dengan aparat desa, kepolisian, TNI, dan masyarakat setempat. Koordinasi ini penting untuk menyusun strategi pencarian yang efektif.
Metode pencarian yang diterapkan meliputi penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet. Selain itu, pemantauan intensif juga dilakukan dari darat di titik-titik yang dicurigai sebagai tempat persembunyian buaya. Unsur-unsur yang terlibat meliputi Unit Siaga SAR Sanana, Polsek Sulabesi Barat, Babinsa Desa Kabau, serta warga dan keluarga korban.
Hingga berita ini diturunkan, Nurbadi Panikfat masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan berencana untuk melanjutkan operasi pencarian selama beberapa hari ke depan. Area penyisiran akan diperluas, dan pergerakan buaya di wilayah tersebut akan terus dipantau secara cermat.
Peningkatan Kewaspadaan di Habitat Buaya
Insiden tragis ini menambah panjang daftar serangan buaya di wilayah Maluku Utara. Kawasan perairan tawar seperti Telaga Kabau memang dikenal sebagai habitat alami satwa liar tersebut. Peristiwa ini menjadi pengingat serius akan bahaya yang mengintai di sekitar perairan.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan secara signifikan, terutama saat beraktivitas di sekitar sungai, telaga, atau pesisir. Area-area ini berpotensi menjadi wilayah jelajah buaya, sehingga risiko serangan selalu ada. Kesadaran akan lingkungan sekitar sangatlah penting.
Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi risiko serangan buaya. Pengetahuan tentang perilaku buaya dan cara menghindari konflik dengan satwa liar dapat menyelamatkan nyawa. Keamanan warga harus menjadi prioritas utama.