Tujuh Isu Strategis DKI Jakarta: Menuju Kota Global 2025-2029
Pemprov DKI Jakarta menetapkan tujuh isu strategis sebagai dasar RPJMD 2025-2029 untuk membangun Jakarta menjadi kota global yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah merumuskan tujuh isu strategis sebagai landasan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029. Rumusan ini bertujuan untuk memandu pembangunan Jakarta menuju kota global yang maju dan berkelanjutan. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali, menjelaskan bahwa isu-isu strategis ini merupakan hasil analisis mendalam terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi Jakarta saat ini.
Proses analisis yang dinamis menghasilkan tujuh isu kunci yang akan mendorong perubahan signifikan di Jakarta. Ketujuh isu tersebut difokuskan untuk mengatasi tantangan dan merealisasikan visi pembangunan Jakarta ke depan. Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD DKI Jakarta menjadi wadah penting untuk membahas dan mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait isu-isu strategis ini.
Dengan menetapkan isu strategis ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat menciptakan arah pembangunan yang terukur dan terarah. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk membangun Jakarta sebagai kota global yang mampu bersaing di kancah internasional. Partisipasi publik dalam penyusunan RPJMD sangat penting untuk memastikan rencana pembangunan ini responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat Jakarta.
Isu Strategis Menuju Jakarta Global
Tujuh isu strategis yang dirumuskan Pemprov DKI Jakarta mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Berikut adalah ketujuh isu strategis tersebut:
- Modal manusia tinggi dan masyarakat madani: Fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan.
- Pemerataan dan kebermanfaatan hasil pembangunan: Menjamin pembangunan yang inklusif dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
- Perekonomian produktif, kompetitif, dan atraktif di pasar global: Meningkatkan daya saing ekonomi Jakarta di tingkat global.
- Pemerintahan dinamis dengan performa layanan prima: Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik.
- Infrastruktur kota yang layak dan berkelanjutan: Pembangunan infrastruktur yang modern, terintegrasi, dan ramah lingkungan.
- Ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan: Upaya pelestarian lingkungan hidup dan pengurangan dampak perubahan iklim.
- Pergerakan manusia, barang, dan informasi yang optimal: Peningkatan efisiensi sistem transportasi dan komunikasi.
Indikator-indikator strategis akan digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan dari isu-isu strategis ini. Beberapa indikator tersebut antara lain indeks modal manusia, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, laju pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, indeks reformasi birokrasi, persentase pemenuhan layanan dasar, dan persentase penurunan emisi gas rumah kaca.
"Isu strategis ini telah diselaraskan dengan visi dan misi gubernur kemudian diturunkan menjadi tujuan, sasaran, dan program prioritas pembangunan yang akan diukur melalui indikator strategis," ujar Marullah Matali.
Pemprov DKI Jakarta membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan kontribusi dalam penyusunan RPJMD. Hal ini dilakukan untuk memastikan rencana pembangunan ini benar-benar mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi masyarakat Jakarta. RPJMD ini tidak hanya melanjutkan program yang sudah ada, tetapi juga menjawab tantangan pembangunan di masa depan.
Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, diharapkan Jakarta dapat mewujudkan visi menjadi kota global yang maju, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh warganya. Tujuh isu strategis ini menjadi kompas pembangunan Jakarta menuju masa depan yang lebih baik.