Tujuh Program Prioritas Wali Kota Eri Cahyadi untuk Surabaya 2025-2030
Wali Kota Eri Cahyadi memaparkan tujuh program prioritas pembangunan Surabaya periode 2025-2030 di DPRD, fokus pada pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan IPM.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, didampingi Wakil Wali Kota Armuji, memaparkan tujuh program prioritas pembangunan Kota Surabaya periode 2025-2030 dalam rapat paripurna DPRD Surabaya pada Senin, 3 Juli 2023. Pemaparan ini dihadiri oleh perwakilan Gubernur Jawa Timur, Bupati Gresik, Sidoarjo, dan Bangkalan, serta jajaran Forkopimda Kota Surabaya. Tujuh program prioritas tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga Surabaya.
Program-program prioritas tersebut mencakup upaya mengurangi kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), angka stunting, serta meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dan menurunkan angka gini rasio. Wali Kota Eri Cahyadi menekankan bahwa keberhasilan program-program ini bergantung pada pembangunan infrastruktur berkelanjutan, kualitas dan akses pendidikan dan kesehatan yang memadai, pertumbuhan ekonomi kreatif, serta performa birokrasi yang berbasis digital. Visi pembangunan Surabaya periode ini adalah "Transformasi Surabaya menuju Kota Dunia yang Maju Humanis dan Berkelanjutan."
Keberhasilan visi tersebut dijabarkan dalam lima misi utama. Misi pertama adalah mengakselerasi transformasi pengembangan sektor ekonomi unggulan. Misi kedua berfokus pada percepatan transformasi penciptaan SDM unggul dan berkarakter. Misi ketiga bertujuan mempercepat transformasi pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Misi keempat memantapkan ketahanan daerah melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan misi kelima adalah harmonisasi sosial masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Semua misi ini saling berkaitan dan mendukung tercapainya tujuh program prioritas yang telah dijabarkan.
Program Prioritas dan Anggaran
Wali Kota Eri Cahyadi juga menyampaikan rincian kebutuhan anggaran untuk mendukung program-program prioritas tersebut. Tantangan pengelolaan fiskal yang signifikan meliputi penanganan banjir, yang membutuhkan anggaran mencapai Rp9,6 triliun untuk 3.764 usulan pekerjaan, 90 persen di antaranya berasal dari usulan skala kampung. Anggaran lain dialokasikan untuk JLLB dan JLLT sebesar Rp9,3 triliun, BOPDA untuk SD-SMP sebesar Rp2,5 triliun, dan penuntasan kemiskinan membutuhkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun. Besarnya anggaran yang dibutuhkan menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk mewujudkan program-program prioritas tersebut.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menyatakan bahwa rapat paripurna ini dikhususkan untuk mendengarkan pidato Wali Kota Eri Cahyadi. Kehadiran Bupati Sidoarjo, Gresik, dan Bangkalan, serta para Forkopimda, menunjukkan dukungan dan komitmen antar daerah untuk bersama-sama membangun Surabaya. "Ini merupakan satu semangat yang ingin disampaikan oleh Wali Kota Surabaya, bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mengatasi persoalan bersama-sama dengan antar daerah. Di awal tahun masa jabatan ini, Wali Kota Surabaya merangkul semua komponen sekaligus mengajak bekerja sama membangun Surabaya untuk mengatasi masalah sehari-hari," kata Adi Sutarwijono.
Pembahasan mengenai program prioritas pembangunan Surabaya periode 2025-2030 ini menandakan komitmen kuat dari pemerintah kota untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Surabaya sebagai kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan. Keterlibatan berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah lain maupun Forkopimda, menunjukkan sinergi yang penting dalam mewujudkan visi dan misi tersebut.
- Pengurangan Kemiskinan: Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di Surabaya melalui berbagai strategi, termasuk peningkatan ekonomi dan kesempatan kerja.
- Pengurangan Pengangguran: Program ini fokus pada penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan keterampilan tenaga kerja untuk mengurangi angka pengangguran.
- Pengurangan AKI dan AKB: Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan.
- Pengurangan Stunting: Program ini fokus pada upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui perbaikan gizi dan kesehatan anak.
- Peningkatan IPM: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Surabaya melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
- Penurunan Angka Gini Rasio: Program ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di Surabaya.
- Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan: Program ini fokus pada pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan program-program prioritas ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Surabaya.