Tujuh Terobosan Strategis Bupati Dompu Bangun Daerah di Tengah Efisiensi Anggaran
Bupati dan Wabup Dompu, NTB, Bambang Firdaus dan Syirajuddin, memaparkan tujuh terobosan strategis untuk memajukan pembangunan daerah di tengah tantangan efisiensi anggaran yang signifikan.

Bupati dan Wakil Bupati Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bambang Firdaus dan Syirajuddin, baru-baru ini memaparkan tujuh terobosan strategis untuk memajukan pembangunan daerah. Pemaparan tersebut disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Dompu pada Selasa, 11 Maret 2025, menyusul serah terima jabatan dan pidato perdana mereka. Terobosan ini diutarakan sebagai respons terhadap tantangan efisiensi anggaran yang signifikan akibat berkurangnya transfer anggaran pusat ke daerah, sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
Penurunan transfer anggaran pusat berdampak besar pada Kabupaten Dompu. Total transfer pusat untuk Dompu sekitar Rp1,054 triliun, dengan penurunan signifikan pada Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp54 miliar, sehingga hanya mencapai Rp106,2 miliar di tahun 2024. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah untuk berpikir kreatif dan inovatif agar program pembangunan tetap berjalan tanpa mengorbankan kepentingan rakyat.
"Saat ini kita dihadapkan pada tantangan besar yaitu efisiensi anggaran" ungkap Bupati Bambang. Ia menekankan pentingnya optimisme dan inovasi untuk mengatasi permasalahan ini. Tujuh terobosan strategis ini diharapkan menjadi solusi untuk menghadapi tantangan tersebut dan mewujudkan Dompu Maju.
Tujuh Terobosan Strategis Pemkab Dompu
Terobosan pertama adalah pembatasan belanja untuk kegiatan seremonial, studi banding, perjalanan dinas, honorarium, dan program yang tidak berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. "Semua yang tidak berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, itu semua dipangkas," tegas Bupati Bambang.
Kedua, pelayanan publik tetap berjalan dengan penghematan biaya administratif dan biaya lainnya. Ketiga, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD Dompu pada 2024 sebesar Rp123,9 miliar (9,5 persen dari total APBD Rp1,3 triliun). Pemerintah akan meningkatkan retribusi, menggali potensi sumber daya alam (SDA) yang belum dimanfaatkan optimal, dan mengkaji ulang peraturan daerah (Perda) terkait PAD.
Keempat, reformasi birokrasi menjadi program prioritas. Kelima, akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah untuk menciptakan efisiensi dan memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran. Keenam, pencegahan korupsi, mengingat Indeks MCP Kabupaten Dompu tahun 2024 hanya 55 poin, terendah di NTB dan peringkat 455 dari 514 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Terakhir, ketujuh, menumbuhkan budaya kerja yang efisien dengan penggunaan anggaran dan sarana prasarana yang bijak. Bupati Bambang berharap, dengan semangat kebersamaan, Dompu dapat menuju kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Komitmen Pemerintahan yang Transparan dan Partisipatif
Selain memaparkan tujuh terobosan strategis, Bupati Bambang juga menegaskan komitmennya terhadap tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif. Ia membuka ruang dialog dengan masyarakat dan melibatkan berbagai elemen dalam proses perumusan kebijakan. "Kami ingin membangun pemerintahan yang dekat dengan rakyat. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah akan menjadi prioritas kami," ujarnya.
Rapat paripurna tersebut dihadiri oleh perwakilan Gubernur NTB, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Dompu, Forkopimda, Sekda, Staf Ahli, Asisten, pimpinan organisasi perangkat daerah, tokoh partai politik, jajaran KPU dan Bawaslu, serta insan pers. Kehadiran mereka menandai awal kepemimpinan baru Bupati dan Wakil Bupati Dompu, dengan harapan Kabupaten Dompu dapat meraih kemajuan signifikan di berbagai bidang.
Dengan komitmen yang kuat dan tujuh terobosan strategis ini, Kabupaten Dompu diharapkan mampu menghadapi tantangan efisiensi anggaran dan tetap fokus pada pembangunan untuk kesejahteraan masyarakatnya. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program-program pembangunan yang direncanakan.