Uji Coba Pendidikan Jarak Jauh PMI di SIKK: Kisah Haru Anak Pekerja Migran Raih Mimpi Sekolah
Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia menyambut gembira uji coba Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di SIKK, membuka harapan baru bagi anak-anak mereka untuk melanjutkan pendidikan menengah.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) atas peluncuran uji terap Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Inisiatif ini membuka peluang pendidikan baru bagi anak-anak PMI di luar negeri. Peluncuran tersebut dilaksanakan pada Kamis (7/8), dengan pernyataan tertulis disampaikan pada Jumat (8/8) di Jakarta.
Salah satu PMI yang merasakan langsung manfaatnya adalah Abni bin Tamba, yang mengungkapkan kebahagiaannya. Putrinya, Kasmiati, kini dapat melanjutkan pendidikan menengah di SMA Terbuka SIKK, setelah sebelumnya hanya menamatkan SMP di Community Learning Center (CLC) setempat. Situasi ini memberikan harapan besar bagi keluarga yang terkendala biaya dan jarak.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, menegaskan bahwa PJJ di SIKK bukan hanya solusi pendidikan. Ini adalah perwujudan kehadiran negara dalam menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di luar negeri. Program ini juga bertujuan menekan angka anak tidak sekolah (ATS) dan mengatasi persoalan pendidikan di wilayah 3T.
Harapan Baru Bagi Anak Pekerja Migran
Abni bin Tamba sebelumnya merasa bersalah atas nasib pendidikan putrinya. Ia tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan Kasmiati ke Bulukumba, kampung halaman mereka. Kehadiran PJJ di SIKK menjadi jawaban atas doanya, memungkinkan Kasmiati meraih pendidikan tinggi.
Kebahagiaan Abni bertambah karena Kasmiati tidak perlu meninggalkan rumah dan tugas sehari-harinya. Kasmiati membantu merawat adik-adiknya dan bekerja di ladang sawit bersama ayahnya. Ini menunjukkan fleksibilitas PJJ yang sangat membantu keluarga PMI.
Kasmiati sendiri mengungkapkan rasa syukurnya dapat melanjutkan sekolah di SMA Terbuka SIKK. Ia tidak pernah membayangkan bisa sekolah lagi karena masalah biaya dan jarak tempuh. Jarak antara tempat tinggalnya di Felda Lahad Datu dengan SIKK mencapai sembilan jam perjalanan.
Murid PJJ lainnya, Enin, juga memiliki harapan serupa untuk melanjutkan mimpinya. Enin, yang lahir di Buton, Sulawesi Tenggara, mengikuti orang tuanya bekerja di perkebunan sawit di Sabah. Ia bercita-cita menjadi Polwan, sebuah impian yang sulit dicapai jika hanya lulusan SMP.
Wujud Kehadiran Negara untuk Pendidikan
Tatang Muttaqin menekankan bahwa uji terap PJJ di SIKK adalah bukti nyata komitmen pemerintah. Program ini dirancang untuk menyelesaikan persoalan pendidikan anak-anak PMI yang belum terlayani. Ini adalah upaya konkret negara dalam memenuhi hak pendidikan warga negaranya.
Kemendikdasmen melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus meluncurkan uji terap ini. Tujuannya adalah mendapatkan model pelaksanaan PJJ jenjang pendidikan menengah yang efektif. Model ini diharapkan dapat diterapkan lebih luas.
Pelaksanaan uji terap PJJ ini juga menyasar penanganan masalah pendidikan di wilayah 3T. Selain itu, program ini berupaya menekan angka anak tidak sekolah (ATS), khususnya untuk jenjang pendidikan menengah. Ini menunjukkan dampak positif yang lebih luas dari inisiatif tersebut.