Wagub Kepri Pastikan Pendidikan SMA Warga Rempang Terpenuhi, Universitas Patriot Segera Dibangun
Wakil Gubernur Kepri memastikan pendidikan SMA gratis dan pembangunan Universitas Patriot di Rempang untuk siapkan SDM lokal, seiring program transmigrasi dan pembangunan 500 rumah oleh Kementerian Transmigrasi.

Batam, 23 Maret 2024 - Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Wagub Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, memberikan kepastian akan terpenuhinya kebutuhan pendidikan bagi warga Rempang, Batam, khususnya jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi. Hal ini disampaikan seiring dengan program transmigrasi di Rempang yang digagas oleh Badan Pengusahaan Kawasan Rempang (BPKW).
Program transmigrasi tersebut mencakup pembangunan 500 unit rumah yang ditargetkan rampung pada tahun ini. Selain pembangunan rumah, program ini juga meliputi pengembangan kawasan pertanian modern, nelayan modern, dan pembangunan SMA dengan enam ruang kelas. Wagub Kepri menyatakan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap program ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga Rempang.
Lebih lanjut, pembangunan ini juga berdampak positif pada sektor pendidikan. Pemerintah berencana membangun Universitas Patriot di kawasan Rempang, sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal. Universitas ini akan bekerja sama dengan perguruan tinggi ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pendidikan Gratis dan Universitas Patriot
Wagub Kepri menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan pendidikan SMA secara gratis kepada warga Rempang. Beliau juga menyampaikan bahwa pendidikan di Universitas Patriot nantinya akan difasilitasi dan digratiskan oleh pemerintah pusat. Hal ini merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan dan kualitas SDM di Rempang.
Pembangunan permukiman di Rempang telah dimulai dan diharapkan berjalan sesuai rencana. Kehadiran universitas ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi warga setempat, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan industri modern di kawasan tersebut. "Investasi akan datang ke Rempang, dan masyarakat setempat harus bisa menjadi tuan rumah di tempat mereka sendiri. Dengan adanya universitas ini, warga bisa mendapatkan pendidikan sesuai kebutuhan industri di sana," tambah Wagub Kepri.
Universitas Patriot dirancang untuk mencetak SDM yang terampil dan siap bekerja di berbagai sektor industri yang akan berkembang di Rempang. Kerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka menjamin kualitas pendidikan yang diberikan, sehingga lulusan Universitas Patriot memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja.
Dana Rp70 Miliar untuk Perumahan
Sebelumnya, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk pembangunan perumahan bagi warga terdampak relokasi di Rempang. Dana ini digunakan untuk membangun sekitar 500 unit rumah yang akan menjadi bagian dari pengembangan Rempang Eco-City sebagai kawasan transmigrasi terintegrasi. "Jika Kementerian Transmigrasi adalah pengembangan atau developer, maka Rempang ini adalah contoh rumahnya, role model-nya. Kami akan mengalokasikan Rp70 miliar untuk membangun perumahan bagi warga terdampak relokasi," ujar Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Kementrans mengambil peran dalam proyek perumahan ini karena adanya efisiensi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Sekitar 500 unit rumah yang belum dibangun akan ditangani oleh Kementrans dengan dana tambahan (ABT). Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan warga terdampak relokasi mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Dengan terpenuhinya kebutuhan perumahan dan pendidikan, diharapkan program transmigrasi di Rempang dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan warga setempat. Integrasi program perumahan dan pendidikan ini menjadi kunci keberhasilan pengembangan Rempang Eco-City sebagai kawasan yang modern dan berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan kawasan transmigrasi lainnya di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.