Wagub Sulsel Sumbangkan Gaji untuk Perangi Stunting dan Putus Sekolah
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, sumbangkan seluruh gajinya untuk penanggulangan stunting dan anak putus sekolah di Sulawesi Selatan, serta mengajak kolaborasi seluruh pihak.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, telah membuat keputusan yang inspiratif dengan menyumbangkan seluruh gajinya untuk membantu penanganan stunting dan anak putus sekolah di Sulawesi Selatan. Pengumuman ini disampaikan pada Kamis, 1 Mei 2024, di Makassar, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap masih tingginya angka stunting dan anak putus sekolah di provinsi tersebut, yang jumlahnya mencapai 140 ribu anak.
Dalam sambutannya, Fatmawati Rusdi, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel, menyatakan komitmennya untuk mengatasi permasalahan ini. Ia berharap agar seluruh pihak dapat bekerjasama untuk mencapai target penurunan angka stunting. "Saya nyatakan hari ini, gaji saya setiap bulan saya peruntukkan mengatasi penurunan angka stunting di Sulsel dan juga menekan angka putus sekolah, karena kita masih memiliki 140 ribu anak yang tidak sekolah," tegasnya.
Komitmen ini disampaikan langsung di hadapan ratusan perempuan dari berbagai organisasi wanita dan Ketua TP-PKK kabupaten/kota se-Sulsel. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani masalah stunting dan putus sekolah, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta berpartisipasi aktif.
Langkah Konkret Penanganan Stunting dan Putus Sekolah
Fatmawati Rusdi menekankan pentingnya kolaborasi dan data akurat dalam upaya penanganan stunting. Ia mengajak seluruh ketua PKK di kabupaten/kota untuk berkolaborasi dan memberikan data akurat terkait kondisi stunting di daerah masing-masing. Pemprov Sulsel sendiri berencana melakukan intervensi langsung selama tiga bulan ke depan di 502 lokus desa dan kelurahan di seluruh Sulsel.
"Kami mengajak seluruh ketua PKK di kabupaten/kota untuk berkolaborasi dan menyuplai data akurat terkait kondisi stunting di daerah masing-masing," ujar Fatmawati. Ia juga berharap intervensi ini dapat tepat sasaran dan membutuhkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat. "Mohon bantuannya, ibu-ibu semua, agar intervensi ini tepat sasaran. Mari kita saling berpegangan tangan, saling bahu-membahu. Saya yakin dan percaya kehadiran kita semua di sini dengan kolaborasi yang baik, dapat mencapai target penurunan stunting," tambahnya.
Selain fokus pada stunting, Fatmawati juga menyoroti masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, terutama di lingkungan pendidikan dan rumah ibadah. Beliau mengungkapkan telah berdiskusi dengan Gubernur untuk merumuskan Peraturan Gubernur (Pergub) yang memberikan sanksi tegas bagi pelaku kekerasan, khususnya di sekolah.
Peran Keluarga dan Masyarakat
Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, turut memberikan sambutan dan menekankan pentingnya peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ia mengingatkan para ibu agar tidak sembarangan menitipkan anak kepada orang lain, karena pengasuhan yang salah dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
Naoemi juga menyoroti rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap di beberapa daerah dan masih adanya orang tua yang enggan memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka. Ia mengajak seluruh PKK untuk aktif mendukung edukasi kesehatan masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi.
Rendahnya capaian imunisasi menjadi perhatian serius. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk melindungi anak dari berbagai penyakit. Kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.
Secara keseluruhan, upaya penanganan stunting dan putus sekolah di Sulawesi Selatan membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak. Sumbangan gaji dari Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi menjadi contoh nyata kepedulian dan komitmen untuk mewujudkan Sulawesi Selatan yang lebih baik bagi generasi penerusnya.