Wakil Ketua MPR: #IndonesiaGelap Harus Jadi Momentum Dialog, Bukan Buntu
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengajak pemerintah dan masyarakat berdialog menanggapi tagar #IndonesiaGelap yang viral, menekankan pentingnya penyaringan informasi dan aksi nyata dalam mengatasi tantangan nasional.

Beijing, 16 April 2025 - Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menanggapi viralnya tagar #IndonesiaGelap di media sosial. Ia menekankan pentingnya tagar tersebut dimaknai sebagai momentum dialog, bukan sebagai jalan buntu dalam menghadapi tantangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini disampaikan Eddy saat berdialog dengan sekitar 50 pelajar dan Warga Negara Indonesia (WNI) di KBRI Beijing pada Selasa (15/4).
Dalam dialog bertajuk 'Dialog Bersama', Eddy Soeparno menjelaskan bahwa setiap pemerintahan pasti menghadapi tantangan. Namun, munculnya masalah bukan berarti harus berujung pada kebuntuan. Justru, menurutnya, situasi seperti ini menjadi kesempatan untuk membuka ruang diskursus dan dialog seluas-luasnya. "Dengan dialog, setidaknya 50 persen masalah bisa terselesaikan, sisanya 50 persen tinggal eksekusi," ujar Eddy.
Tagar #IndonesiaGelap sendiri muncul sebagai bentuk kritik masyarakat terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Puncaknya, demonstrasi besar-besaran terjadi pada 20 Februari 2025. Selain #IndonesiaGelap, Eddy juga menyinggung tagar #Kaburajadulu yang juga viral. Ia menekankan pentingnya selektivitas informasi dan kompetensi bagi siapapun yang ingin berkontribusi di luar negeri.
Seleksi Informasi dan Aksi Nyata
Eddy Soeparno mengingatkan para pelajar dan WNI untuk bijak dalam menyaring informasi di media sosial. Tidak semua informasi yang beredar kredibel. "Jangan mudah terpancing, karena banyak pihak tidak bertanggung jawab yang menyebarkan 'hashtag' untuk membuat orang terinspirasi kabur, tetapi begitu keluar malah bingung mau berbuat apa," tegas Eddy.
Lebih lanjut, ia mengajak para mahasiswa dan WNI untuk terlibat aktif dalam mengatasi tantangan nasional, khususnya dalam transisi energi. Eddy memberikan contoh sederhana, seperti menggunakan transportasi umum, atau menggunakan BBM dengan oktan lebih tinggi untuk mengurangi emisi gas buang. Ia juga menyoroti pentingnya mengurangi pemborosan makanan, karena sampah makanan menghasilkan kalori rendah saat diinsinerasi.
"Semua dimulai dari hal kecil," tambah Eddy, yang mengaku terbiasa bersepeda ke kantor. Hal ini menunjukkan komitmen pribadi dalam upaya pelestarian lingkungan.
Tanggapan Presiden Prabowo Subianto
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga menanggapi tagar #IndonesiaGelap. Ia membantah anggapan tersebut dan menyatakan kondisi Indonesia saat ini cerah. "Kalau saya lihat pagi Indonesia cerah, iya kan?" ucap Prabowo.
Prabowo kemudian memaparkan sejumlah bukti yang menurutnya menunjukkan masa depan Indonesia cerah. Ia menyebut peningkatan harga pangan yang membuat petani bahagia, serta keberhasilannya memangkas birokrasi yang dinilai rumit. Ia pun menyatakan kesiapan pemerintahannya menghadapi tantangan yang ada, tanpa ambil pusing dengan kritik yang menilai Indonesia gelap.
Perbedaan pandangan antara Wakil Ketua MPR dan Presiden Prabowo Subianto terkait tagar #IndonesiaGelap menunjukkan adanya perbedaan persepsi dalam melihat kondisi bangsa. Namun, seruan Eddy Soeparno untuk dialog dan aksi nyata dari masyarakat menjadi penting untuk menemukan solusi bersama dalam menghadapi tantangan yang ada.
Perlu diingat bahwa setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa, baik melalui partisipasi aktif maupun dengan bijak menyaring informasi yang beredar di media sosial.