Wakil Presiden Apresiasi Inovasi Produk Herbal di TSTH2 Humbang Hasundutan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memuji inovasi dan pengembangan produk herbal di TSTH2, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yang mendorong peningkatan nilai komoditas lokal dan ketahanan pangan nasional.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini mengunjungi Taman Sains dan Teknologi Hortikultura dan Herbal (TSTH2) di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Jumat (16/5). Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat langsung berbagai inovasi dan pengembangan produk herbal dan hortikultura di lokasi tersebut. Kunjungan ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilihat Wakil Presiden? Inovasi produk herbal. Siapa yang mengunjungi? Wakil Presiden Gibran. Dimana? TSTH2 Humbang Hasundutan. Kapan? Jumat, 16 Mei. Mengapa? Untuk melihat inovasi dan pengembangan produk. Bagaimana? Dengan mengunjungi langsung lokasi TSTH2.
Dalam kunjungannya, Wakil Presiden Gibran mengamati pengembangan komoditas lokal seperti kunyit, bunga telang, dan kentang yang sedang diuji potensinya untuk produksi bioetanol dan produk turunan lainnya. Beliau juga meninjau pengembangan hilir kemenyan, komoditas unggulan daerah tersebut. Inovasi-inovasi ini menunjukkan kekayaan biodiversitas Indonesia dan pentingnya riset untuk meningkatkan nilai komoditas lokal.
Apresiasi disampaikan Wakil Presiden terhadap upaya pengembangan hilir kemenyan. Hal ini dinilai sebagai langkah yang luar biasa, mengingat biasanya yang dibahas adalah hilir nikel dan mineral, namun di TSTH2, pengembangan hilir dilakukan pada komoditas herbal. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Pengembangan TSTH2 dan Peran Generasi Muda
Wakil Presiden Gibran menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian sebagai prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. TSTH2 diharapkan dapat menjadi pusat nasional produksi bibit unggul dalam negeri untuk mempercepat swasembada pangan. Beliau juga mendorong keterlibatan generasi muda di sektor pertanian dengan menerapkan teknologi dan inovasi, seperti yang ditunjukkan oleh aktivitas di TSTH2. "Saya berharap generasi muda kita ke depannya akan semakin tertarik dengan pertanian," tegasnya. Hal ini menunjukkan dukungan pemerintah terhadap inovasi pertanian dan peran pemuda.
Direktur TSTH2, Sri Fatmawati, menjelaskan bahwa TSTH2 memiliki luas 500 hektare dan ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan tujuan khusus. Fasilitas ini dilengkapi infrastruktur modern, termasuk rumah kaca, net house, plot uji tanaman ekstraksi herbal, laboratorium pascapanen, area penyimpanan tanaman obat, dan fasilitas produksi biofertilizer. Infrastruktur yang memadai mendukung pengembangan riset dan inovasi.
TSTH2 juga fokus pada penelitian dan pengembangan berbagai produk turunan dari komoditas herbal. Penelitian ini meliputi ekstraksi, formulasi, dan pengolahan untuk menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi. Hal ini menunjukkan komitmen TSTH2 dalam meningkatkan nilai tambah komoditas lokal.
Dengan adanya dukungan pemerintah dan inovasi yang dilakukan, TSTH2 diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi komoditas lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan ini juga berkontribusi pada upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan nasional.
Kesimpulan
Kunjungan Wakil Presiden Gibran ke TSTH2 menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan sektor pertanian dan inovasi di bidang herbal. TSTH2 dengan fasilitas dan inovasi yang dimilikinya diharapkan dapat menjadi pusat unggulan dalam pengembangan produk herbal dan hortikultura di Indonesia, serta berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional.