Wali Kota Madiun Siap 'Ngantor' di Lapangan, Fokus UMKM dan Efisiensi Anggaran
Wali Kota Madiun, Maidi, memulai periode kedua dengan program 'ngantor' keliling di lapak UMKM, fokus pada efisiensi anggaran dan peningkatan perekonomian.

Wali Kota Madiun, Jawa Timur, Maidi, dan Wakil Wali Kota F Bagus Panuntun resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis di Istana Merdeka, Jakarta. Pelantikan tersebut menandai dimulainya periode kedua kepemimpinan mereka (2025-2030). Setelah pelantikan, Maidi langsung menyatakan kesiapannya untuk 'ngantor' di lapangan, mendekatkan diri kepada masyarakat dan menjalankan program prioritas.
Salah satu fokus utama Maidi di periode kedua adalah melanjutkan program peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penuntasan masalah stunting, dan mewujudkan Madiun sebagai Kota Pintar. Ia juga menekankan pentingnya melanjutkan program yang telah berjalan dengan baik. "Tadi sudah mendapatkan arahan langsung dari Bapak Presiden secara garis besar. Untuk lebih detailnya nanti akan dilakukan pengarahan lagi selama proses retret di Magelang," ujar Maidi.
Setelah mengikuti retret di Magelang bersama kepala daerah lainnya hingga 28 Februari, Maidi akan langsung menerapkan rencana 100 hari kerjanya. Rencana tersebut termasuk program unik 'ngantor' keliling di lapak-lapak UMKM Kota Madiun, sebagai bentuk efisiensi anggaran dan pendekatan langsung kepada masyarakat.
Program 'Ngantor' Keliling di Lapak UMKM
Program 'ngantor' keliling ini merupakan bagian dari strategi Maidi untuk menjalankan pemerintahan yang efisien dan efektif. Dengan berkantor di tengah lapak UMKM, Maidi berharap dapat langsung berinteraksi dengan pelaku usaha, memahami tantangan yang mereka hadapi, dan memberikan solusi yang tepat. "100 hari kerja nanti ada kantor Wali Kota keliling di tengah UMKM. Jadi kita muter berkantor di tempat pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Maidi menambahkan bahwa program ini tidak hanya efisien dari segi anggaran karena tidak memerlukan fasilitas kantor mewah, tetapi juga lebih sehat dan dapat membantu meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM. "Jadi tidak hanya efisiensi, tapi juga lebih sehat. Bisa olahraga dan melariskan dagangan UMKM," tambah Maidi.
Beberapa lokasi lapak UMKM yang akan menjadi tempat 'ngantor' Wali Kota antara lain Lapak UMKM Lapangan Kampir Kanigoro, Taman Bantaran Kali Madiun, Lapak Winongo, dan Lapangan Gulun. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan aksesibilitas dan kepadatan aktivitas ekonomi di lokasi tersebut.
Efisiensi Anggaran dan Pendekatan Langsung kepada Masyarakat
Keputusan Maidi untuk 'ngantor' di lapangan juga merupakan bentuk komitmennya dalam menjalankan pemerintahan yang efisien dan berorientasi pada pelayanan publik. Dengan mengurangi pengeluaran untuk fasilitas kantor konvensional, anggaran dapat dialihkan untuk program-program prioritas lainnya yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Selain efisiensi anggaran, program ini juga bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan memahami permasalahan yang terjadi di akar rumput. Dengan berada di tengah masyarakat, Maidi berharap dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi warga Kota Madiun.
Dengan demikian, program 'ngantor' keliling di lapak UMKM ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam menjalankan pemerintahan yang efisien, efektif, dan berorientasi pada pelayanan publik yang optimal.
Pelantikan serentak 961 kepala daerah, termasuk Maidi, pada Kamis lalu, menandai komitmen pemerintah dalam menciptakan pemerintahan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Upacara pelantikan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Maidi menyatakan siap mengabdi untuk menjadikan Kota Madiun lebih baik dan semakin mendunia.