Wamendag Pastikan Operasi Pasar Wujud Pemerintah Hadir untuk Rakyat
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti, memastikan operasi pasar yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, khususnya selama Ramadhan.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, menekankan bahwa pelaksanaan operasi pasar merupakan bukti nyata kehadiran pemerintah untuk membantu masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Wamendag saat meninjau operasi pasar di Kantor Pos Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/3). Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan harga barang kebutuhan pokok tetap terjangkau.
Dalam kunjungannya, Wamendag menyatakan, "Sebagai Wamendag saya ke sini ingin memastikan bahwa harga sesuai yang kami rapatkan di pusat. Alhamdulillah, semua di bawah HET dan di bawah harga acuan secara nasional." Operasi pasar ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Pos Indonesia, di bawah naungan Kementerian BUMN, ditunjuk sebagai penyelenggara operasi pasar ini. Wamendag telah berkoordinasi dengan Wakil Menteri BUMN untuk memastikan pelaporan harian pelaksanaan operasi pasar berjalan lancar. Program ini direncanakan berlangsung selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, dan diharapkan dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Operasi Pasar: Menjaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok
Meskipun bahan pokok yang dijual dalam operasi pasar umumnya tersedia di pasar tradisional, operasi pasar menawarkan alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Pemerintah, melalui operasi pasar, memberikan opsi tambahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 500 titik kantor pos yang menyelenggarakan operasi pasar. Targetnya, pada tanggal 20 Maret akan mencapai 4.107 titik di seluruh Indonesia. Wamendag menekankan pentingnya pemantauan bersama untuk memastikan ketersediaan barang, kelancaran distribusi, dan stabilitas harga.
Kepala Kantor Pos Solo, Shinta Sri Wahyuni, menambahkan bahwa sebelum Ramadhan, operasi pasar telah dilakukan di empat outlet. Di awal Ramadhan, beberapa outlet tambahan telah dibuka untuk memperluas jangkauan layanan.
Komoditas dan Mekanisme Pembelian
Komoditas yang dijual dalam operasi pasar meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, dan bawang putih. Pembelian dibatasi maksimal dua pak per komoditas dan wajib menunjukkan KTP, meskipun tidak terbatas pada warga Solo. Sistem perekaman data KTP akan mencegah pembelian berulang oleh individu yang sama.
Harga jual pada operasi pasar relatif terjangkau. Sebagai contoh, beras SPHP dijual Rp12.000/kg, beras premium Rp72.000/5 kg, gula pasir Rp15.000/kg, Minyakita Rp14.700/liter, telur ayam Rp27.000/kg, daging ayam Rp29.000/kg, dan bawang putih Rp32.000/kg. Kantor pos yang menyelenggarakan operasi pasar buka setiap hari dengan stok rata-rata di atas 100 pak per komoditas.
Operasi pasar ini merupakan penugasan baru tahun ini, berdasarkan instruksi presiden untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok. Dengan ketersediaan stok yang memadai dan harga yang terjangkau, diharapkan operasi pasar dapat meringankan beban masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.