Wamendagri Tekankan Keselarasan Kebijakan Daerah dengan Astacita
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya keselarasan kebijakan pemerintah daerah dengan program prioritas nasional dalam Astacita, demi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan ekonomi.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, dalam kunjungannya ke Balai Kota Malang, Jawa Timur pada Jumat, 2 Mei 2024, memberikan penekanan pentingnya keselarasan kebijakan pemerintah daerah dengan program-program prioritas nasional yang tertuang dalam Astacita. Hal ini disampaikan langsung oleh Wamendagri di hadapan Wali Kota Malang dan jajarannya. Wamendagri juga memuji Kota Malang sebagai salah satu daerah terdepan dalam tata kelola pemerintahan.
Wamendagri Bima Arya menjelaskan bahwa sinkronisasi kebijakan daerah dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merupakan kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Beberapa program unggulan Astacita yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah adalah swasembada pangan, program makan siang gratis, dan pengembangan Koperasi Merah Putih. Dengan adanya keselarasan ini, diharapkan pembangunan dapat berjalan terarah, masif, dan sesuai rencana.
Bima Arya juga menekankan manfaat dari keselarasan tersebut, yaitu tidak hanya memberikan dampak positif bagi daerah, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi secara nasional. Kota Malang, menurutnya, telah menunjukkan contoh baik dalam hal memaksimalkan potensi daerah dengan APBD yang baik dan kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Wamendagri optimistis, di bawah kepemimpinan Wali Kota Wahyu Hidayat, Kota Malang akan terus menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mendukung program-program prioritas nasional.
Keselarasan Visi Misi Daerah dengan Astacita
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menanggapi pernyataan Wamendagri dengan menjelaskan bahwa visi misi Kota Malang, yaitu "Menuju Malang Mbois dan Berkelas" serta Dasa Bakti Unggulan, telah dirancang selaras dengan program-program yang tercantum dalam Astacita. Wahyu Hidayat menambahkan bahwa Kota Malang memiliki keunikan tersendiri dalam implementasinya, yaitu dengan menggunakan bahasa dan kearifan lokal.
Beberapa program unggulan Kota Malang yang mencerminkan kearifan lokal antara lain "Ngalam Tahes" (Malang Sehat), "Ngalam Rijik" (Malang Bersih), dan "Ngalam Ngopeni" (Malang Mengayomi). Program-program ini akan diimplementasikan selama lima tahun ke depan sebagai bentuk komitmen Kota Malang dalam mendukung program prioritas nasional. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
Wahyu Hidayat menegaskan bahwa visi misi Kota Malang yang selaras dengan Astacita bertujuan untuk mendorong kemajuan kota di masa depan. Pemkot Malang berkomitmen untuk memastikan program-program yang dijalankan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Dengan demikian, keselarasan antara kebijakan daerah dan program nasional diharapkan dapat menciptakan sinergi yang optimal dalam pembangunan.
Dengan adanya keselarasan antara kebijakan daerah dan pusat, diharapkan pembangunan di Indonesia dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kota Malang, sebagai salah satu daerah yang telah menunjukkan komitmennya dalam hal ini, dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengikuti jejaknya.
Kesimpulan: Pentingnya sinkronisasi dan sinergi antara kebijakan pemerintah daerah dengan program prioritas nasional dalam Astacita menjadi fokus utama dalam kunjungan Wamendagri ke Kota Malang. Kota Malang sendiri telah menunjukkan komitmennya dalam hal ini dengan menyelaraskan visi misi daerah dengan program-program nasional, sekaligus menekankan pentingnya pelibatan kearifan lokal dalam implementasinya.