Wamendikdasmen Dorong Implementasi Deep Learning di Era Digital
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menekankan pentingnya penerapan deep learning dalam pendidikan Indonesia untuk menghadapi tantangan era digital, mendorong pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan.

Jakarta, 17 Februari 2024 - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, baru-baru ini menekankan pentingnya deep learning dalam sistem pendidikan Indonesia. Dalam kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, beliau menjelaskan perlunya transformasi pendidikan untuk menghadapi tantangan era digital yang cepat dan dinamis. Konsep deep learning, yang menekankan pemahaman mendalam, menjadi fokus utama dalam menghadapi perubahan ini.
Deep Learning: Pemahaman, Bukan Hafalan
Menurut Wamendikdasmen Atip, deep learning bukan sekadar menghafal informasi. "Kita ingin anak-anak kita tidak hanya membaca, tetapi memahami; tidak hanya menghitung, tetapi menganalisis; tidak hanya menghafal, tetapi mampu menerapkan dan berinovasi," tegasnya. Ini menandakan pergeseran paradigma dari pendidikan yang berbasis hafalan menuju pendidikan yang menekankan pemahaman konseptual dan aplikatif.
Beliau menambahkan bahwa pendidikan di Indonesia perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman. Kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan fleksibilitas menjadi keterampilan esensial yang harus dimiliki generasi mendatang untuk menghadapi tantangan masa depan. Deep learning, menurutnya, merupakan pendekatan yang tepat untuk membekali peserta didik dengan keterampilan-keterampilan tersebut.
Tantangan Pendidikan Indonesia dan Solusi Deep Learning
Wamendikdasmen Atip juga menyoroti tantangan yang dihadapi pendidikan Indonesia, terutama dalam literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Ia mengakui adanya kendala dalam pemahaman bacaan dan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Deep learning diharapkan dapat mengatasi tantangan ini dengan pendekatan pembelajaran yang lebih holistik dan mendalam.
Lebih lanjut, Wamendikdasmen menjelaskan bahwa deep learning akan mengubah interaksi antara guru dan siswa. Model pembelajaran yang selama ini cenderung satu arah akan bergeser menjadi model di mana siswa lebih aktif dalam membangun pemahamannya sendiri. Peran guru akan bertransformasi menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam proses menemukan jawaban, bukan sekadar penyampai informasi.
Membangun Generasi yang Adaptif
Implementasi deep learning dalam pendidikan Indonesia diharapkan dapat melahirkan generasi yang lebih adaptif, kritis, dan inovatif. Dengan memahami konsep secara mendalam, bukan hanya menghafal, siswa diharapkan mampu menghadapi kompleksitas tantangan di era digital. Pentingnya literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi juga ditekankan sebagai fondasi utama dalam mencapai tujuan tersebut. Transformasi pendidikan ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi masa depan.
Kesimpulannya, penerapan deep learning merupakan sebuah strategi kunci dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang berfokus pada pemahaman mendalam dan peran guru sebagai fasilitator, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan era digital dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.