Warga Bantul Terdampak Banjir Tetap Rayakan Lebaran dengan Lancar
Meskipun diterjang banjir akibat cuaca ekstrem, warga Bantul tetap dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri dan merayakan Lebaran berkat bantuan BPBD dan relawan.

Banjir yang melanda Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (28/3) malam, akibat hujan lebat, sempat mengkhawatirkan warga. Namun, berkat kerja keras tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul dan relawan, warga yang terdampak tetap dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga.
Hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan 421 rumah terdampak, 408 di antaranya tergenang banjir, 10 rumah terdampak longsor, dan 3 rumah tertimpa pohon tumbang. Sebanyak 893 jiwa terpaksa mengungsi, terdiri dari 789 jiwa akibat banjir dan 104 jiwa akibat longsor. Kejadian ini terjadi di Kabupaten Bantul, DIY, dan dampaknya dirasakan oleh ratusan warga.
Meskipun menghadapi situasi darurat, warga Bantul tetap dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri dengan lancar. Hal ini berkat upaya cepat BPBD Bantul dalam melakukan evakuasi, pendirian dapur umum, pembersihan material banjir, dan penanganan kesehatan bagi para pengungsi. Setelah air surut, warga langsung membersihkan rumah masing-masing, dibantu oleh relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Penanganan Bencana dan Upaya Pemulihan
Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, menjelaskan bahwa setelah kejadian banjir, warga yang sempat mengungsi dapat kembali ke rumah dan merayakan Lebaran bersama keluarga. Situasi dinyatakan aman dan terkendali pasca-bencana. "Kemudian melakukan pembersihan sisa-sisa banjir secara mandiri yang juga dibantu oleh para relawan forum pengurangan risiko bencana (FPRB), sehingga pelaksanaan Shalat Ied dapat dilaksanakan dengan lancar," kata Aka Luk Luk Firmansyah.
BPBD Bantul telah melakukan berbagai upaya untuk membantu warga terdampak, antara lain evakuasi pengungsi, penyediaan makanan dan dapur umum, pembersihan material banjir di jalan dan fasilitas umum, penanganan air dan sanitasi, serta pemeriksaan kesehatan. Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan warga dapat kembali normal dan merayakan Lebaran dengan tenang.
Meskipun situasi sudah terkendali, BPBD Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir genangan, tanah longsor, dan angin kencang, mengingat prediksi cuaca beberapa hari ke depan masih menunjukkan potensi hujan lebat.
Waspada Potensi Bencana Susulan
Aka Luk Luk Firmansyah menambahkan bahwa potensi hujan lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang diprediksi akan terjadi pada 2 dan 3 April di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Bantul bagian utara dan tengah. Hal ini menjadi perhatian serius bagi BPBD Bantul dan instansi terkait untuk terus siaga dan melakukan langkah-langkah antisipasi.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Langkah-langkah mitigasi bencana perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak jika terjadi bencana susulan. Kerja sama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di masa mendatang.
Perayaan Lebaran tahun ini di Bantul menjadi bukti nyata dari ketangguhan dan solidaritas masyarakat dalam menghadapi bencana. Meskipun menghadapi tantangan, semangat kebersamaan dan bantuan dari berbagai pihak membuat warga tetap dapat merayakan hari kemenangan dengan penuh sukacita.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana dan selalu mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang.