Waspada Bencana di Bali Saat Sasih Kawulu: BPBD Imbau Kewaspadaan Maksimal
BPBD Bali meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam seperti pohon tumbang, banjir, dan longsor selama Sasih Kawulu, bulan Februari, seiring meningkatnya kejadian bencana dalam sepekan terakhir.
![Waspada Bencana di Bali Saat Sasih Kawulu: BPBD Imbau Kewaspadaan Maksimal](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170148.617-waspada-bencana-di-bali-saat-sasih-kawulu-bpbd-imbau-kewaspadaan-maksimal-1.jpeg)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana selama Sasih Kawulu, bulan kedelapan dalam kalender Bali yang bertepatan dengan bulan Februari. Imbauan ini dikeluarkan menyusul peningkatan signifikan kejadian bencana alam dalam sepekan terakhir, yang disebabkan oleh hujan lebat dan angin kencang.
Dampak Hujan Lebat dan Angin Kencang
Sekretaris BPBD Bali, Gede Teja, menyatakan bahwa dampak dari cuaca ekstrem ini sudah terasa sejak awal Februari. "Warga Bali perlu ekstra waspada karena memasuki Sasih Kawulu, potensi bencana seperti pohon tumbang, banjir, longsor, bahkan banjir bandang meningkat," ujarnya. Data BPBD menunjukkan, dari tanggal 3 hingga 9 Februari 2025, tercatat 69 kejadian bencana yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia, enam luka-luka, dan kerugian material mencapai Rp934 juta.
Kerusakan yang terjadi cukup beragam. Pohon tumbang dilaporkan terjadi di 40 titik di berbagai kabupaten/kota di Bali, dengan Karangasem menjadi daerah yang paling terdampak. Selain pohon tumbang, bencana lain yang terjadi meliputi tembok jebol, atap rumah roboh, senderan jebol, tanah longsor, dan banjir. Sebaran bencana ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan di seluruh wilayah Bali.
Langkah Antisipasi dan Kesiapsiagaan
BPBD Bali memberikan beberapa imbauan penting kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana. "Periksa lingkungan sekitar, hindari berteduh di bawah pohon yang rawan tumbang, dan waspadai potensi gerakan tanah di daerah tebing dan pegunungan," kata Teja. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang baik untuk mencegah penyumbatan saluran air.
Selain itu, BPBD juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran air di sekitar rumah dan lingkungan. "Pastikan saluran air lancar, agar air hujan dapat mengalir dengan baik," imbau Teja. Dalam situasi darurat, masyarakat diminta untuk segera menghubungi BPBD Provinsi Bali untuk mendapatkan bantuan.
Kesiapsiagaan BPBD Bali
Menyikapi tingginya potensi bencana selama Sasih Kawulu, BPBD Bali meningkatkan status kesiapsiagaan menjadi 24 jam penuh. Tim dibagi menjadi dua kelompok: satu tim untuk penanganan di lapangan dan satu tim yang siaga di kantor sebagai pengendali dan pusat koordinasi. Sistem ini memastikan respon cepat dan efektif terhadap setiap laporan bencana yang masuk.
"Tim di kantor berfungsi sebagai pengendali, memberikan dukungan sumber daya dan koordinasi kepada tim lapangan yang membutuhkan bantuan," jelas Teja. Sistem ini menjamin efisiensi dan efektivitas dalam penanganan bencana, memastikan bantuan tepat sasaran dan cepat sampai ke lokasi yang membutuhkan.
Kesimpulan
Sasih Kawulu di Bali identik dengan peningkatan potensi bencana alam. BPBD Bali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Dengan kesiapsiagaan bersama antara masyarakat dan BPBD, diharapkan dampak bencana dapat diminimalisir dan keselamatan warga terjaga.