Waspada! BMKG Imbau Warga Palembang Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BMKG Sumsel memperingatkan warga Palembang akan potensi bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat dan pasang maksimum Sungai Musi pada 11-12 Maret & 24-26 Maret 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluarkan imbauan resmi kepada warga Kota Palembang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Peringatan ini dikeluarkan menyusul prediksi kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana dalam waktu dekat.
Berdasarkan prakiraan BMKG, puncak pasang maksimum air Sungai Musi diperkirakan terjadi pada tanggal 11 hingga 12 Maret 2025, dengan ketinggian mencapai 3,6 meter. Kondisi ini diperparah dengan potensi hujan lebat yang diprediksi akan mengguyur Kota Palembang dalam beberapa hari ke depan. Kombinasi antara curah hujan tinggi dan pasang maksimum sungai berpotensi menyebabkan banjir dan genangan di sejumlah wilayah di Palembang.
Kepala Unit Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani, menekankan pentingnya kewaspadaan warga. "Hal ini menyebabkan kita harus mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi," tegasnya dalam konfirmasi kepada media di Palembang, Sabtu lalu. BMKG sendiri terus memantau secara ketat perkembangan tinggi muka air Sungai Musi dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat di daerah-daerah rawan banjir.
Ancaman Banjir dan Pasang Sungai Musi
BMKG memprediksi puncak pasang maksimum Sungai Musi akan terjadi dua kali di bulan Maret 2025. Selain pada tanggal 11-12 Maret, pasang maksimum dengan ketinggian 3,4 meter juga diprediksi akan terjadi pada tanggal 24-26 Maret 2025. Kondisi ini tentu saja meningkatkan risiko terjadinya banjir, terutama di wilayah-wilayah yang berada di bantaran sungai.
Antisipasi dini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi. Warga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari instansi terkait. Persiapan menghadapi potensi banjir, seperti mengamankan barang-barang berharga dan menyiapkan jalur evakuasi, sangat dianjurkan.
Selain itu, penting juga untuk memahami jenis-jenis bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi. Masyarakat perlu mengetahui langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga dari potensi bahaya.
Potensi Hujan Lebat dalam Tiga Hari Ke Depan
BMKG juga memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi di Kota Palembang dalam tiga hari ke depan. Kondisi ini semakin memperbesar risiko terjadinya bencana hidrometeorologi, terutama jika bertepatan dengan puncak pasang air Sungai Musi.
Hujan lebat dapat menyebabkan peningkatan debit air sungai secara signifikan, sehingga memperparah kondisi banjir. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi potensi bencana ini.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Informasi terkini dan akurat dari BMKG sangat penting untuk membantu masyarakat dalam mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat.
Mengenal Bencana Hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam yang diakibatkan oleh faktor cuaca dan iklim. Jenis bencana ini dapat terjadi di atmosfer, perairan, maupun lautan. Beberapa contoh bencana hidrometeorologi antara lain banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang, dan kekeringan.
Memahami jenis-jenis bencana hidrometeorologi dan potensi dampaknya sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah mitigasi yang efektif untuk mengurangi risiko kerugian dan korban jiwa.
Penting bagi setiap warga Palembang untuk selalu mengikuti informasi dan arahan resmi dari BMKG dan instansi terkait guna meminimalisir dampak dari potensi bencana hidrometeorologi yang akan terjadi.
Dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bersama, diharapkan dampak dari bencana hidrometeorologi dapat diminimalisir.