Sungai Musi Pasang 3,4 Meter H-5 Lebaran, BMKG Imbau Warga Waspada
BMKG Sumsel memprediksi pasang Sungai Musi mencapai 3,4 meter pada H-5 Lebaran 2025, berpotensi menggenangi pemukiman warga di sekitar aliran sungai.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memberikan peringatan dini terkait pasang Sungai Musi yang diperkirakan mencapai 3,4 meter pada H-5 Lebaran, tepatnya antara tanggal 26 dan 27 Maret 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul data yang menunjukkan pasang air laut maksimum di muara Sungai Musi mencapai ketinggian tersebut. Peristiwa alam ini berpotensi berdampak pada pemukiman warga di sekitar aliran Sungai Musi di Kota Palembang.
Kepala Unit Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani, menjelaskan bahwa pasang maksimum diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Dampaknya terhadap Kota Palembang diperkirakan akan terasa sekitar lima jam kemudian. Kondisi ini dikhawatirkan akan menghambat aliran air Sungai Musi karena terhalang oleh pasang laut yang tinggi di muaranya. "Data tanggal 25-27 Maret 2025, pasang air laut maksimum di muara Sungai Musi termasuk tinggi 3,4 meter, pasang terjadi pada dini hari," ungkap Sinta Andayani.
Meskipun pasang mencapai 3,4 meter, BMKG mencatat bahwa ketinggian air akan berangsur surut pada sore hingga malam hari. Pada malam hari, ketinggian air di Muara Sungai Musi diperkirakan akan turun menjadi sekitar 0,9 meter. Namun, peringatan tetap disampaikan mengingat potensi dampak terhadap pemukiman warga yang berada di dekat Sungai Musi, khususnya di daerah yang rawan banjir.
Antisipasi Banjir di Kawasan Rawan Sungai Musi
BMKG mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar Sungai Musi, terutama di Kota Palembang, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir. Pasang Sungai Musi yang tinggi dapat menyebabkan genangan air di beberapa titik, terutama di kawasan yang rendah. Laporan dari lapangan menunjukkan bahwa di Kawasan Hoktong dan Keramasan, Palembang, genangan air bahkan sudah mencapai ketinggian setinggi lutut orang dewasa.
Meskipun pasang surut terjadi secara alami, tingginya intensitas hujan yang diperkirakan terjadi pada malam hari di Kota Palembang dapat memperparah kondisi. Kombinasi antara pasang Sungai Musi dan hujan lebat berpotensi meningkatkan volume air dan memperluas area genangan. Oleh karena itu, kesiapsiagaan warga sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif.
BMKG menekankan pentingnya pemantauan kondisi cuaca dan ketinggian air secara berkala. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang terkait langkah-langkah antisipasi dan evakuasi jika diperlukan. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah daerah sangat krusial dalam menghadapi potensi bencana alam ini.
Imbauan dan Persiapan Warga
Selain kewaspadaan, persiapan diri juga menjadi hal penting bagi warga yang tinggal di kawasan rawan banjir. Memastikan saluran air rumah dan lingkungan sekitar tetap bersih dan lancar dapat membantu mengurangi risiko genangan. Mempersiapkan barang-barang penting dan dokumen-dokumen penting di tempat yang aman juga merupakan langkah antisipasi yang bijak.
Pemerintah daerah juga diharapkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir. Hal ini meliputi penyediaan tempat evakuasi yang memadai, peralatan evakuasi, serta jalur evakuasi yang mudah diakses. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, termasuk BMKG, pemerintah daerah, dan aparat keamanan, sangat penting untuk memastikan penanganan yang efektif dan cepat jika terjadi banjir.
Dengan memperhatikan peringatan dini dari BMKG dan melakukan persiapan yang matang, diharapkan dampak negatif dari pasang Sungai Musi dapat diminimalisir. Keselamatan dan keamanan warga tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana alam ini. Semoga Lebaran tahun ini dapat dirayakan dengan aman dan nyaman oleh seluruh masyarakat Palembang.
Prakiraan cuaca di Kota Palembang pada hari ini diperkirakan akan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada malam hari.