Waspada Cuaca Ekstrem! Polda Sulut Imbau Warga Hati-hati
Polda Sulut mengimbau warga Sulawesi Utara untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, menyusul prediksi BMKG.

Manado, 22 Maret 2024 - Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah tersebut. Imbauan ini dikeluarkan menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan potensi curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Alamsyah P. Hasibuan, menyatakan bahwa potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor masih tinggi, terutama di daerah dataran rendah dan lokasi rawan longsor. "Diperkirakan curah hujan masih tinggi, untuk itu kami imbau masyarakat agar berhati-hati, apalagi lokasi di dataran rendah yang rawan banjir maupun lokasi rawan longsor dan pinggiran pantai," ujar AKBP Alamsyah dalam keterangannya di Manado, Sabtu.
Imbauan tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan dan langkah antisipasi bagi masyarakat. Polda Sulut mengimbau agar masyarakat menghindari aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak, serta berhati-hati dalam berkendara mengingat potensi jalan licin, pohon tumbang, dan tanah longsor. "Hati-hati dalam berkendara, hati-hati dengan jalanan licin, risiko pohon tumbang dan tanah longsor. Jika tidak ada keperluan, sebaiknya tidak usah keluar rumah," imbau AKBP Alamsyah.
Peninjauan Lokasi Terdampak Banjir
Pada Jumat malam (21 Maret 2024), Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie bersama Gubernur Sulut Yulius Selvanus meninjau beberapa daerah yang terdampak banjir di Kota Manado. Mereka mengunjungi Kelurahan Mahawu dan Wonasa Karame, memberikan bantuan berupa makanan siap saji kepada warga yang terdampak.
Langkah ini menunjukkan kepedulian pemerintah dan aparat keamanan terhadap keselamatan warga. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban warga yang tengah menghadapi kesulitan akibat bencana alam.
Selain peninjauan lokasi, langkah nyata juga dilakukan dengan menyalurkan bantuan logistik. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan kepolisian dalam penanganan bencana.
Wilayah Terdampak Banjir dan Tanah Longsor
Berdasarkan data dari Polresta Manado, sembilan wilayah hukum terdampak banjir dan tanah longsor. Wilayah tersebut meliputi Wenang, Wanea, Malalayang, Sario, Tuminting, Singkil, Tikala, Mapanget, dan Wori. Jumlah ini menunjukkan luasnya dampak bencana yang terjadi.
Polda Sulut dan jajaran Polres telah mengerahkan personel untuk melakukan evakuasi warga terdampak dan membantu upaya penanggulangan bencana. Kehadiran personel kepolisian di lapangan memberikan rasa aman dan membantu proses evakuasi.
Langkah cepat dan tepat dari pihak kepolisian dalam melakukan evakuasi dan bantuan sangat penting untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material.
Penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan akan sangat membantu dalam mengurangi risiko bencana.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat. Keselamatan dan keamanan warga adalah prioritas utama dalam menghadapi cuaca ekstrem ini.