Waspada! Gelombang Laut Capai 2,5 Meter Ancam Perairan Sumut
Gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Sumatera Utara hingga 7 Maret, mengancam pelayaran dan aktivitas nelayan.

Medan, 4 Maret 2024 - Gelombang laut dengan ketinggian signifikan, mencapai 1,25 hingga 2,5 meter, diperkirakan akan melanda beberapa perairan di Sumatera Utara. Peringatan ini disampaikan oleh pihak berwenang menyusul potensi gangguan terhadap aktivitas pelayaran dan keselamatan nelayan. Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan, Rizki Fadhillah Pratama Putra, memberikan informasi penting terkait potensi gelombang tinggi ini.
Rizki menjelaskan bahwa gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi mulai pagi hari tanggal 4 Maret hingga pagi hari tanggal 7 Maret 2024. Wilayah perairan yang berpotensi terdampak meliputi Perairan Barat Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, dan Perairan Barat Sumatera Utara. Peringatan ini perlu diwaspadai oleh seluruh pihak yang beraktivitas di laut.
Potensi gelombang tinggi ini dipicu oleh kondisi cuaca dan pola angin di wilayah tersebut. Pihak berwenang mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Sumut
Prakirawan Rizki Fadhillah Pratama Putra menekankan pentingnya kewaspadaan bagi para nelayan dan operator kapal. "Kondisi gelombang laut yang dapat mencapai 2,5 meter tersebut berpotensi terjadi mulai 4 Maret pagi hingga 7 Maret pagi," ujarnya. Imbauan ini disampaikan mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Nelayan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Sementara itu, kapal tongkang juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Langkah-langkah antisipasi ini sangat penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan di laut.
BMKG juga memberikan informasi tambahan mengenai pola angin di wilayah Indonesia. Di bagian utara, angin umumnya bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan 8-20 knot. Sedangkan di bagian selatan, angin bergerak dari Tengara-Barat Daya dengan kecepatan yang sama. Informasi ini penting untuk dipahami dalam mengantisipasi potensi gelombang tinggi.
Imbauan BMKG Terkait Cuaca Ekstrem
Tidak hanya gelombang tinggi, BMKG juga memberikan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di Sumatera Utara. Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Martha Manurung, menyampaikan potensi hujan ringan hingga lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara.
Pada Rabu (5/2) dini hari, potensi hujan ringan hingga lebat diperkirakan terjadi di Pakpak Barat dan sekitarnya. Pada pagi hari, hujan ringan berpotensi terjadi di Gunungsitoli, Nias, Nias Barat, dan Nias Utara. Sedangkan pada siang hingga sore hari, hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera Utara.
Pada malam hari, hujan lebat diperkirakan akan melanda wilayah Pakpak Bharat. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang, terutama di daerah pegunungan, pantai barat, dan lereng barat. Potensi banjir dan longsor perlu diwaspadai.
"Kepada masyarakat diimbau agar waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terutama di pegunungan, pantai barat, lereng barat yang dapat menyebabkan banjir dan longsor," kata Martha Manurung.
Kesimpulannya, BMKG mengimbau masyarakat Sumatera Utara untuk selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Kewaspadaan dan langkah antisipasi yang tepat sangat penting untuk menjaga keselamatan jiwa dan harta benda.