Waspada! Gelombang Tinggi 2,5 Meter Ancam Perairan Talaud, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
BMKG memperingatkan gelombang tinggi hingga 2,5 meter di perairan Talaud hingga 30 Maret 2025, mengancam keselamatan pelayaran dan nelayan. Bibit siklon tropis 96W di Samudera Pasifik menjadi penyebabnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Gelombang dengan ketinggian mencapai 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran dan nelayan di wilayah tersebut. Peringatan ini berlaku hingga 30 Maret 2025. Informasi ini disampaikan langsung oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror, pada Rabu di Manado.
Penyebab utama gelombang tinggi ini adalah adanya bibit siklon tropis 96W dengan tekanan 1005 hPa yang berada di Samudera Pasifik utara Papua Barat. Bibit siklon ini bergerak menuju arah barat laut, memicu terjadinya belokan angin di sekitar Sulawesi Utara. Belokan angin ini kemudian mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.
BMKG juga mencatat kecepatan angin di wilayah tersebut umumnya bertiup dari arah barat laut hingga timur laut dengan kecepatan antara 4 hingga 20 knot. Kondisi ini perlu diwaspadai oleh masyarakat pesisir, terutama para nelayan dan operator kapal yang beraktivitas di sekitar perairan Talaud.
Imbauan Waspada bagi Pelaku Pelayaran
Ricky D Aror mengimbau masyarakat, khususnya para pelaku pelayaran, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya gelombang tinggi. Peringatan ini ditujukan untuk berbagai jenis kapal dengan kriteria berbeda-beda. Nelayan dengan perahu kecil diimbau untuk memperhatikan kecepatan angin yang melebihi 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Mereka harus segera mencari tempat aman dan menghentikan aktivitas melaut jika kondisi tersebut terpenuhi.
Untuk kapal tongkang, kewaspadaan perlu ditingkatkan jika kecepatan angin mencapai lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,5 meter. Sementara itu, kapal feri harus waspada terhadap kecepatan angin di atas 21 knot dan gelombang lebih dari 2,5 meter. Kapal-kapal besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar harus lebih berhati-hati lagi, dengan memperhatikan kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang yang mencapai lebih dari 4,0 meter.
BMKG menekankan pentingnya memperhatikan peringatan dini ini untuk menghindari kecelakaan laut. Para nelayan dan operator kapal diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG sebelum dan selama berlayar.
Ancaman Bibit Siklon Tropis 96W
Adanya bibit siklon tropis 96W menjadi perhatian utama dalam peringatan dini ini. Gerakan bibit siklon ini menuju barat laut berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap kondisi cuaca di Sulawesi Utara, termasuk peningkatan tinggi gelombang dan kecepatan angin. BMKG terus memantau perkembangan bibit siklon ini dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perubahan signifikan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada. Penting untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang, termasuk BMKG dan instansi terkait lainnya. Keselamatan dan kewaspadaan merupakan hal yang utama dalam menghadapi potensi ancaman gelombang tinggi ini.
Informasi lebih lanjut mengenai prakiraan cuaca dan peringatan dini dapat diakses melalui situs web resmi BMKG atau aplikasi mobile BMKG. Dengan mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi akibat gelombang tinggi.
BMKG berharap dengan adanya peringatan dini ini, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi risiko kerugian dan kecelakaan laut. Keselamatan jiwa dan harta benda harus tetap menjadi prioritas utama.