BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Perairan Sulawesi Utara
BMKG memperingatkan potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di perairan Kepulauan Sulawesi Utara hingga 18 Mei 2025, terutama di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan kepulauan Sulawesi Utara. Peringatan ini disampaikan menyusul prediksi tinggi gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter. Peringatan tersebut berlaku hingga tanggal 18 Mei 2025, mengakibatkan potensi bahaya bagi aktivitas maritim di wilayah tersebut.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror, menyampaikan informasi tersebut pada Kamis di Manado. Ia menjelaskan bahwa peringatan dini ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi atas potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi tersebut. BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.
Angin dari arah selatan-barat dengan kecepatan 6-20 knot menjadi faktor utama penyebab potensi gelombang tinggi ini. Kecepatan angin tertinggi diperkirakan terjadi di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di sekitarnya. Kondisi ini perlu diwaspadai oleh para nelayan dan operator kapal.
Ancaman Gelombang Tinggi di Perairan Sulawesi Utara
BMKG mencatat adanya sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik utara Laut Halmahera, serta konvergensi dan belokan angin di utara Sulawesi. Kondisi meteorologi ini berkontribusi pada pembentukan awan konvektif yang dapat memicu peningkatan tinggi gelombang. Wilayah yang paling berisiko adalah perairan Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro), Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Peringatan dini gelombang tinggi dikeluarkan untuk rentang tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter. BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang beraktivitas di laut, terutama nelayan dan operator kapal. Informasi ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kecelakaan laut yang mungkin terjadi akibat gelombang tinggi.
BMKG juga memberikan imbauan khusus. Nelayan diimbau untuk memperhatikan kecepatan angin yang melebihi 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter sebelum melaut. Sementara itu, kapal tongkang disarankan untuk memperhatikan kecepatan angin di atas 16 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,5 meter. Kewaspadaan dan antisipasi dini sangat penting untuk keselamatan.
Imbauan Keselamatan bagi Masyarakat Pesisir
Ricky D Aror berharap masyarakat pesisir memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG. Ia menekankan pentingnya memperhatikan faktor keselamatan dalam beraktivitas di laut. Informasi cuaca terkini perlu selalu dipantau untuk mengantisipasi perubahan kondisi cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi gelombang tinggi. Penting untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang, termasuk BMKG, untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda. Informasi cuaca yang akurat dan tepat waktu sangat krusial dalam meminimalisir risiko bencana.
Dengan memperhatikan peringatan dini dan imbauan keselamatan dari BMKG, diharapkan masyarakat pesisir dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi. Keselamatan dan kewaspadaan bersama menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana alam seperti gelombang tinggi ini.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. Dengan informasi yang akurat, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat untuk menghindari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi.
Kesimpulan
Peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam. Masyarakat pesisir di Sulawesi Utara diharapkan untuk selalu memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan.