WFH Diharapkan Urai Kepadatan Pemudik di Merak, Menhub: Masyarakat Punya Waktu 10 Hari
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis kebijakan work from anywhere (WFA) dapat mengurangi kepadatan pemudik di Merak menjelang Lebaran, memberikan masyarakat waktu lebih untuk mengatur perjalanan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa kebijakan work from anywhere (WFA) yang mulai diterapkan pada 24 Maret diharapkan mampu mengurangi kepadatan pemudik, termasuk di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Hal ini disampaikan Menhub usai melakukan pemantauan arus mudik di Pelabuhan Merak pada Minggu malam. Kebijakan ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengatur perjalanan mudik mereka dengan lebih leluasa.
Menhub menjelaskan, "Dengan adanya WFH, para pemudik diberikan kesempatan untuk mengatur perjalanan mereka." Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan waktu sekitar 10 hari sebelum Lebaran untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal, sehingga kepadatan di waktu-waktu tertentu dapat dihindari. Langkah ini dinilai krusial untuk menciptakan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini.
Lebih lanjut, Menhub menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar stakeholder dalam menyukseskan angkutan Lebaran. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan mudik Lebaran berjalan lancar, nyaman, dan aman bagi seluruh pemudik. Antisipasi terhadap berbagai potensi permasalahan menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan kelancaran arus mudik.
Antisipasi Kepadatan di Pelabuhan Merak
Menhub Budi Karya Sumadi juga menyampaikan langkah-langkah antisipasi jika terjadi kepadatan di Pelabuhan Merak. Jika area parkir di Pelabuhan Merak hampir penuh, kendaraan pribadi roda empat akan segera diarahkan ke Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penyangga. Langkah ini bertujuan untuk menghindari antrean panjang dan memastikan kelancaran arus kendaraan.
Pelabuhan Indah Kiat memiliki kapasitas yang cukup besar, dengan luas area mencapai 93.426 meter persegi dan mampu menampung hingga 2.072 kendaraan kecil. Penggunaan Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penyangga diharapkan dapat meringankan beban Pelabuhan Merak dan mencegah penumpukan kendaraan.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan. Hal ini akan dilakukan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan, yang akan digunakan sebagai penyeberangan kendaraan roda dua, mencapai batas maksimal. Dengan demikian, berbagai skenario kepadatan telah diantisipasi oleh pemerintah.
Upaya Menciptakan Mudik Lebaran yang Lancar dan Aman
Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan kelancaran dan keamanan selama periode mudik Lebaran. Selain kebijakan WFA, berbagai langkah lain juga telah disiapkan untuk memastikan perjalanan mudik berjalan dengan lancar dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Kolaborasi antar instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola arus mudik dan balik Lebaran.
Dengan adanya antisipasi dan strategi yang matang, diharapkan kepadatan lalu lintas dan antrean di Pelabuhan Merak dapat diminimalisir. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Seluruh upaya ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik. Harapannya, masyarakat dapat merayakan Lebaran bersama keluarga dengan tenang dan tanpa hambatan perjalanan.
Kesimpulannya, upaya pemerintah dalam mengurai kepadatan pemudik di Merak melibatkan berbagai strategi, termasuk kebijakan WFA dan pemanfaatan area parkir tambahan. Kolaborasi antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan mudik Lebaran yang lancar dan aman.