45 Persen Masyarakat Indonesia Agendakan Wisata Kuliner saat Lebaran: Yogyakarta, Bandung, dan Bali Jadi Primadona
Data Traveloka menunjukkan tren wisata kuliner meningkat pesat selama Lebaran 2024, dengan Yogyakarta, Bandung, dan Bali sebagai destinasi favorit domestik, sementara Singapura, Malaysia, dan Thailand menjadi pilihan utama internasional.

Tren perjalanan masyarakat Indonesia selama libur Lebaran mengalami pergeseran. Tidak hanya mudik, wisata kuliner kini menjadi agenda utama bagi banyak orang. Data terbaru dari platform perjalanan Traveloka mengungkapkan fakta mengejutkan: 45 persen masyarakat Indonesia memprioritaskan eksplorasi kuliner selama libur Lebaran tahun ini, baik itu mencicipi kuliner khas daerah maupun menjajal restoran dan jajanan kekinian.
President Traveloka, Caesar Indra, memaparkan bahwa 42 persen masyarakat telah merencanakan perjalanan domestik maupun internasional untuk merayakan Lebaran bersama keluarga dan menikmati liburan. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan minat masyarakat untuk berwisata, di mana wisata kuliner menjadi daya tarik utama. "Saat ini masyarakat semakin cermat dalam merencanakan libur Lebaran mereka, salah satunya dengan menggabungkan tradisi dan liburan yang fleksibel sesuai preferensi mereka," ujar Caesar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/3).
Kombinasi antara tradisi silaturahmi dan eksplorasi kuliner ini membentuk tren baru dalam perjalanan wisata Lebaran. Bukan hanya sekadar mengunjungi sanak saudara, masyarakat juga ingin menikmati pengalaman kuliner unik dan beragam di berbagai daerah, baik di dalam maupun luar negeri.
Destinasi Wisata Kuliner Favorit
Yogyakarta, Bandung, dan Bali masih menjadi primadona destinasi wisata domestik. Ketiga daerah tersebut menawarkan kekayaan kuliner, budaya, dan pengalaman liburan yang menyenangkan. Kepopuleran destinasi ini tidak terlepas dari beragamnya pilihan kuliner yang ditawarkan, mulai dari makanan tradisional hingga modern, yang mampu memuaskan lidah setiap wisatawan.
Sementara itu, untuk destinasi internasional, Singapura, Malaysia, dan Thailand tetap menjadi pilihan utama. Negara-negara ini menawarkan pengalaman kuliner autentik yang mudah diakses, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin liburan singkat namun berkesan. Keterjangkauan dan kemudahan akses juga menjadi faktor penting dalam pilihan destinasi ini.
Tidak hanya destinasi yang populer, tetapi juga pilihan akomodasi turut mempengaruhi tren wisata Lebaran. Tren "Slow Travel" juga semakin meningkat, di mana banyak wisatawan memilih untuk memperpanjang liburan mereka dengan menginap di hotel dan villa premium selama 3-4 hari. Mereka lebih mengutamakan pengalaman yang mendalam, termasuk eksplorasi kuliner dan aktivitas berbasis alam, dibandingkan dengan jadwal perjalanan yang padat.
Tren "Slow Travel" dan Prediksi Lebaran 2025
Caesar menambahkan, "Mereka lebih memilih menikmati waktu bersantap dengan santai, menjelajahi pemandangan alam yang indah, dan meresapi pengalaman budaya secara lebih mendalam." Hal ini menunjukkan pergeseran preferensi wisatawan yang semakin mementingkan kualitas pengalaman daripada kuantitas destinasi yang dikunjungi.
Menariknya, Traveloka memprediksi bahwa Lebaran 2025 akan menjadi periode liburan tersibuk di Indonesia, dengan perkiraan hampir 150 juta orang akan melakukan perjalanan. Angka ini menunjukkan potensi besar pertumbuhan industri pariwisata Indonesia, terutama sektor wisata kuliner yang semakin diminati.
Sebagai respons terhadap tren ini, Traveloka berkomitmen untuk menyediakan layanan perjalanan yang seamless, mulai dari rekomendasi yang dipersonalisasi hingga layanan pasca-pemesanan yang optimal. Tujuannya adalah agar wisatawan dapat menikmati libur Lebaran dengan maksimal, baik untuk menjalin silaturahmi, bersantai, maupun menjelajahi pengalaman baru.
Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata kuliner, industri pariwisata Indonesia perlu terus berinovasi dan menyediakan berbagai pilihan destinasi serta pengalaman kuliner yang menarik dan beragam untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.