Kemenko PMK Siap Koordinasikan Perlindungan Anak di Ruang Digital
Kemenko PMK siap koordinasikan aturan perlindungan anak di ruang digital untuk memastikan generasi penerus bangsa terlindungi dan mempertimbangkan aspek kesehatan jiwa anak.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan kesiapannya untuk mengoordinasikan aturan perlindungan anak di ruang digital. Hal ini bertujuan untuk memastikan aturan tersebut berjalan optimal dan menjaga generasi penerus bangsa. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti, menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian dalam penyiapan dan pengawalan kebijakan ini. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara refleksi Safer Internet Day 2025 di Jakarta, Kamis (27/2).
Koordinasi ini telah direalisasikan melalui rapat koordinasi lintas kementerian, termasuk rapat pejabat publik eselon I pada pekan lalu. Dalam rapat tersebut, selain penegakan hukum, dibahas pula pentingnya mempertimbangkan dampak aturan terhadap kesehatan jiwa anak. Woro Srihastuti menyatakan, "Ada kepentingan-kepentingan untuk memastikan di dalam regulasi yang sedang disiapkan mengenai dari sisi pandang kesehatan jiwa."
Kemenko PMK tidak hanya berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga pemerintah, tetapi juga dengan lembaga masyarakat dan komunitas yang peduli terhadap isu perlindungan anak di ruang digital. Tujuannya adalah untuk memastikan aturan yang dibuat tidak hanya memperhatikan keamanan anak, tetapi juga pemenuhan hak-hak anak. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan aturan tersebut lebih tepat sasaran dan mengakomodasi kepentingan yang lebih luas.
Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga
Koordinasi yang dilakukan Kemenko PMK melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bertanggung jawab atas Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Daring (PARD), yang akan dituangkan dalam Peraturan Presiden. Peraturan ini akan mengatur pembagian peran masing-masing kementerian dan lembaga untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat bagi anak.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertugas menyelesaikan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (TKPAPSE). Aturan ini akan mengatur pendampingan orang tua dalam akses digital anak dan meningkatkan keamanan teknologi platform digital.
Kemenko PMK memastikan bahwa aturan yang dihasilkan akan efektif melindungi anak-anak di ruang digital. Dengan adanya koordinasi yang komprehensif ini, diharapkan aturan tersebut dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi anak-anak Indonesia di dunia digital yang semakin berkembang.
Masukan dari Berbagai Pihak
Proses penyusunan aturan perlindungan anak di ruang digital melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga masyarakat dan komunitas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa aturan tersebut tidak hanya melindungi anak dari ancaman di dunia maya, tetapi juga memperhatikan hak-hak dan kebutuhan anak. Dengan demikian, aturan yang dihasilkan akan lebih komprehensif dan efektif.
Kemenko PMK berkomitmen untuk memastikan bahwa aturan tersebut benar-benar terlaksana secara efektif. Oleh karena itu, koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak akan terus dilakukan untuk memastikan perlindungan anak di ruang digital berjalan dengan optimal.
Pemerintah menyadari pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak di dunia digital. Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan bagi orang tua juga menjadi bagian penting dari upaya perlindungan anak di ruang digital.
Kesimpulan
Upaya perlindungan anak di ruang digital memerlukan koordinasi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Kemenko PMK berperan penting dalam mengoordinasikan berbagai kementerian dan lembaga, serta melibatkan masyarakat untuk menciptakan aturan yang komprehensif dan efektif. Tujuan akhirnya adalah untuk memastikan anak-anak Indonesia dapat menikmati manfaat teknologi digital dengan aman dan terlindungi.