Kemenpar Gandeng Pentahelix Tingkatkan SDM Pariwisata: Kolaborasi untuk Kemajuan Sektor Wisata Indonesia
Kemenpar berkolaborasi dengan Universitas LIA, BINUS University, Diageo Indonesia, dan Wise Step Foundation untuk mengembangkan SDM pariwisata yang andal dan berdaya saing global.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) secara resmi menggandeng sejumlah unsur pentahelix, yaitu Universitas LIA, BINUS University, Diageo Indonesia, dan Wise Step Foundation, dalam sebuah nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata. Penandatanganan MoU ini dilakukan di Jakarta pada Jumat, 25 April 2024, dan diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas SDM pariwisata Indonesia.
Inisiatif kolaboratif ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung penguatan SDM pariwisata yang adaptif, kreatif, dan mampu bersaing di pasar global. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini M. Paham, menekankan pentingnya kerja sama yang bukan hanya sebatas kesepahaman di atas kertas, tetapi juga berdampak nyata melalui implementasi konkret dan terukur di lapangan. Hal ini mencakup peningkatan keterampilan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di destinasi wisata. "Kerja sama ini jangan hanya tentang kesepahaman bersama di atas kertas, tetapi harus mampu menciptakan dampak nyata di lapangan dengan implementasi yang konkret dan terukur," tegas Martini.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang kuat antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah. Asdep Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, Ika Kusuma Permana Sari, berharap kolaborasi ini meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan non-formal dan keterampilan kerja di sektor pariwisata. Lebih lanjut, diharapkan pula terbentuknya model pengembangan SDM yang adaptif terhadap perubahan tren industri dan kebutuhan wisatawan. "Selain itu juga diharapkan ada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan non-formal dan keterampilan kerja di sektor pariwisata serta terbentuknya model pengembangan SDM yang adaptif terhadap perubahan tren industri dan kebutuhan wisatawan," tambah Ika.
Penguatan SDM Pariwisata: Kolaborasi Antar Unsur Pentahelix
Universitas LIA berkomitmen untuk menghadirkan ekosistem pendidikan tinggi yang responsif dan relevan dengan dinamika pariwisata, baik nasional maupun global. Rektor Universitas LIA, Siti Yulidhar Harunasari, menyatakan bahwa sinergi dengan Kemenpar diharapkan akan menghasilkan SDM pariwisata yang unggul, profesional, dan memiliki daya saing global. "Sinergi antara Universitas LIA dengan Kementerian Pariwisata ini diharapkan akan menghasilkan SDM pariwisata yang unggul, profesional, serta memiliki nilai-nilai kebangsaan dan daya saing global," ujar Siti.
BINUS University juga turut serta dalam inisiatif ini, sejalan dengan visi mereka 'Fostering & Empowering the Society' dan gerakan #KampusBerdampak. Vice Rector Research and Technology Transfer BINUS University, Juneman Abraham, menjelaskan bahwa kampus berperan sebagai pusat inovasi, transformasi digital, dan kewirausahaan berbasis masyarakat. BINUS fokus membentuk SDM pariwisata dengan nilai SPIRIT: Striving for Excellence, Perseverance, Innovation, Respect, Integrity, dan Teamwork, dengan penguatan kompetensi digital dan jiwa entrepreneurship.
Diageo Indonesia, melalui Direktur PT. Langgeng Kreasi Jayaprima, Dendy A. Borman, menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat kerja sama sektor swasta dan pemerintah untuk kemajuan pariwisata nasional. Dendy optimistis bahwa dengan kualitas SDM yang semakin baik, sektor pariwisata Indonesia dapat tumbuh lebih inklusif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. "Dengan kualitas SDM yang semakin baik, kami optimistis sektor pariwisata Indonesia dapat tumbuh lebih inklusif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas," ujar Dendy.
Wise Step Foundation, diwakili oleh Ketua Yayasan Karya Lokal Nusantara, Ayu Masita, mengapresiasi langkah Kemenpar dalam membuka ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem ekonomi sirkular yang berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat lokal. Ayu percaya bahwa pendekatan sirkular adalah masa depan pariwisata yang lebih hijau, inklusif, dan lestari. "Kami percaya bahwa pendekatan sirkular adalah masa depan. Melalui kerja sama ini, kami optimistis dapat mendorong inovasi, memperkuat nilai-nilai lokal, dan mempercepat transisi menuju praktik pariwisata yang lebih hijau, inklusif, dan lestari," kata Ayu.
Implementasi Konkret Program Pengembangan SDM
Sebagai tindak lanjut dari MoU, telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Asdep Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar dan Kepala LPPM Universitas LIA untuk pelatihan Bahasa Inggris daring bagi pelaku pariwisata. BINUS University juga menginisiasi pengabdian masyarakat di desa wisata sebagai bagian dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata. Sementara itu, Diageo Indonesia akan menyelenggarakan program pelatihan softskill untuk industri pariwisata dan hospitality dengan tajuk 'Learning for Life'.
Kolaborasi pentahelix ini menandai komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata Indonesia. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan komunitas, diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat tumbuh lebih berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat.
Inisiatif ini diharapkan mampu menjawab tantangan di sektor pariwisata Indonesia, menciptakan SDM yang kompeten dan siap menghadapi persaingan global, serta berkontribusi pada peningkatan daya saing pariwisata Indonesia di kancah internasional. Dengan kolaborasi yang terintegrasi dan terukur, pengembangan SDM pariwisata Indonesia akan semakin terarah dan efektif.