Kemenpar Prioritaskan Kebersihan Destinasi untuk Pariwisata Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata gencar menjaga kebersihan destinasi wisata di Indonesia untuk mendukung pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan kualitas destinasi, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Jakarta, 7 Februari 2025 - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyatakan komitmen kuatnya dalam menjaga kebersihan destinasi wisata di Indonesia sebagai kunci utama pembangunan pariwisata berkelanjutan. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam Monthly Brief 2025 di Jakarta.
Widiyanti menekankan pentingnya kebersihan, terutama kebersihan toilet dan pengelolaan sampah, sebagai fokus utama. "Gerakan Wisata Bersih", yang baru saja diluncurkan di Yogyakarta, menjadi salah satu inisiatif konkret Kemenpar dalam upaya ini. Kebersihan bukan hanya soal estetika, tetapi juga berkaitan erat dengan kenyamanan wisatawan dan peningkatan kualitas destinasi wisata.
Upaya Kolaboratif untuk Pariwisata Berkelanjutan
Menanggapi kekhawatiran akan pembangunan destinasi wisata yang tidak berkelanjutan, Kemenpar menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan lembaga lingkungan hidup. Kerjasama ini bertujuan untuk memastikan seluruh destinasi wisata tetap bersih, nyaman, dan lestari. Widiyanti menambahkan, "Pariwisata Indonesia harus naik kelas. Untuk mencapai hal itu, kebersihan, kenyamanan, keindahan, dan keasrian destinasi wisata sangatlah penting."
Kemenpar juga gencar melakukan sosialisasi kepada pelaku industri pariwisata dan pengelola destinasi tentang pentingnya praktik keberlanjutan. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permen Parekraf) tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Wisata Berkelanjutan diharapkan menjadi acuan bagi semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, dalam pembangunan pariwisata yang bertanggung jawab.
Widiyanti menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan tren pasar global yang semakin mengutamakan pariwisata berkelanjutan dan regeneratif. "Keindahan dan keasrian destinasi adalah modal utama bagi pembangunan pariwisata," tegasnya. Permen Parekraf 2021 ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pembangunan destinasi wisata di berbagai wilayah, termasuk di desa dan daerah.
Koordinasi Antar Kementerian dan Peran Masyarakat
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menambahkan bahwa meskipun Kemenpar tidak memiliki wewenang untuk memberikan sanksi langsung atas kerusakan lingkungan, kementerian tersebut aktif berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Investasi/BPKM untuk menegakkan prinsip keberlanjutan. Kolaborasi antar kementerian ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian lingkungan di destinasi wisata.
Sosialisasi kepada masyarakat luas juga menjadi bagian penting dari strategi Kemenpar. Ni Luh menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang pariwisata berkelanjutan. "Kita perlu terus menggaungkan pentingnya pariwisata berkelanjutan kepada masyarakat," ujarnya. Selain itu, sosialisasi juga diarahkan kepada pelaku industri pariwisata agar mereka memahami dan menerapkan Permen Parekraf 2021.
Lebih lanjut, Ni Luh mengajak media untuk berperan aktif dalam pengawasan dan pelaporan. "Teman-teman media juga bisa mengawasi dan melaporkan, sehingga kami dapat melihat apa yang perlu diperbaiki atau didiskusikan lebih lanjut dengan kementerian lain," imbuhnya. Partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk media, sangat penting untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan.
Contoh Kasus Pulau Pari
Sebagai contoh nyata komitmen terhadap lingkungan, Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, telah meminta pengembang di Pulau Pari untuk melakukan penanaman kembali pohon mangrove yang terdampak pembangunan. Hal ini sebagai respons atas laporan warga mengenai aktivitas pengerukan pasir laut ilegal di Pulau Gugus Lempeng. Pramono Anung menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan lingkungan, terutama ekosistem mangrove yang vital.
Kesimpulannya, upaya Kemenpar dalam menjaga kebersihan dan kelestarian destinasi wisata merupakan langkah penting menuju pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi antar kementerian, partisipasi aktif masyarakat, dan peran media massa menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi ini. Kebersihan dan kelestarian lingkungan bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan pariwisata Indonesia.