Kolaborasi Kemenekraf RedDoorz: Optimalkan Aktivasi IP Lokal, Hotel Jadi Galeri Kekayaan Intelektual Indonesia
Kementerian Ekonomi Kreatif menjalin kolaborasi strategis dengan RedDoorz untuk mengoptimalkan aktivasi IP lokal. Bagaimana kerja sama Kolaborasi Kemenekraf RedDoorz ini akan memajukan ekonomi kreatif dan pariwisata?

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Republik Indonesia secara resmi menjalin kerja sama strategis dengan RedDoorz, salah satu jaringan perhotelan bujet terkemuka di Tanah Air. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan aktivasi dan visibilitas Intellectual Property (IP) lokal di sektor perhotelan.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa perhotelan memiliki peran krusial dalam ekosistem ekonomi kreatif. Hal ini tidak hanya sebagai platform untuk menampilkan IP lokal, tetapi juga sebagai kanal pengembangan subsektor ekraf dan pengalaman yang mendukung berbagai event kreatif di Indonesia.
Kerja sama yang diumumkan di Jakarta pada Selasa (12/8) ini diharapkan mampu meningkatkan visibilitas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) serta subsektor ekonomi kreatif Indonesia. Peningkatan ini akan dilakukan melalui jaringan properti RedDoorz yang tersebar luas di berbagai daerah, membuka peluang baru bagi kreator lokal.
Inovasi Aktivasi IP Lokal di Sektor Perhotelan
Dalam kerja sama ini, RedDoorz mengusulkan tiga bentuk kolaborasi utama yang inovatif untuk mendukung IP lokal. Pertama, rencana pembuatan kamar tematik dengan desain yang mengadopsi karakter atau tema dari IP lokal Indonesia, menjadikannya pengalaman menginap yang unik bagi tamu.
Kedua, penggunaan kuliner lokal sebagai vendor sarapan atau penyedia camilan di properti RedDoorz, yang tidak hanya memperkenalkan kekayaan kuliner daerah tetapi juga mendukung UMKM lokal. Ketiga, sinkronisasi event berbasis ekonomi kreatif, di mana hotel dapat menjadi lokasi atau pendukung acara-acara budaya dan seni.
Head of Government Relation RedDoorz, Gusti Raganata, mengungkapkan bahwa tema kamar dengan karakter kartun IP lokal akan menjadi terobosan baru dalam industri perhotelan. Inisiatif ini berpotensi menjadikan hotel sebagai hunian yang lebih ramah keluarga dan menarik wisatawan domestik maupun internasional.
Kolaborasi dengan IP-IP Indonesia ini diharapkan dapat mempercepat proses kerja sama dan akuisisi, memberikan dampak positif yang signifikan. Hal ini akan membantu menggerakkan roda ekonomi Indonesia secara keseluruhan, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Peran Kemenekraf dan Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekraf, Cecep Rukendi, menjelaskan bahwa potensi kolaborasi dapat difokuskan melalui program Asta Ekraf. Program ini melibatkan pengembangan talenta, peningkatan infrastruktur, serta pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual secara optimal.
Selain itu, kolaborasi juga dapat diwujudkan melalui program Infra Ekraf, dengan mengaktivasi aset pemerintah daerah untuk pengelolaan event di berbagai wilayah. Dalam konteks ini, properti RedDoorz dapat berperan sebagai sarana penunjang akomodasi yang vital bagi para peserta dan pengunjung event.
Menteri Teuku Riefky Harsya menegaskan komitmen Kemenekraf untuk memfasilitasi pengembangan IP-IP lokal. Pendekatan hexahelix, yang melibatkan Pemerintah, bisnis, akademisi, asosiasi/komunitas, media, dan lembaga keuangan, akan dioptimalkan untuk memastikan pengembangan subsektor ekraf yang berkelanjutan dan merata.
Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf, menambahkan bahwa Kemenekraf menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan merata. Ia meyakini bahwa aset ekonomi kreatif tersebar di seluruh Indonesia, dan sektor ini harus menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari daerah.