RSUI Bagikan Tips Hidup Berkualitas di Usia Senja
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) membagikan pendekatan holistik untuk mencapai hidup berkualitas di usia senja, meliputi aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual.

Jakarta, 18 Februari 2024 - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) memberikan panduan komprehensif untuk menjalani kehidupan yang berkualitas di usia senja. Dr. Ners Dikha Ayu Kurnia M.Kep., Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, menekankan pentingnya pendekatan holistik yang mempertimbangkan kesehatan fisik, emosional, sosial, dan spiritual para lansia.
Kesehatan Fisik yang Optimal
Menurut Dr. Dikha, kesehatan fisik yang prima di usia senja ditandai dengan kemampuan untuk menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa sakit yang berarti. Ini meliputi kemampuan untuk makan, mandi, dan berpakaian tanpa bantuan berlebihan. Namun, tantangan fisik seringkali muncul seiring bertambahnya usia, meningkatkan risiko penyakit kronis dan keterbatasan mobilitas. Untuk mencegah hal tersebut, Dr. Dikha menyarankan agar lansia tetap aktif bergerak dengan melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, senam, yoga, atau tai chi.
Selain olahraga, pola makan bergizi seimbang dengan asupan protein dan serat yang cukup, serta hidrasi yang baik, sangat penting. Istirahat yang cukup, minimal delapan jam per hari, juga berperan krusial dalam pemulihan energi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Terakhir, pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter sangat direkomendasikan untuk mendeteksi dan mengelola masalah kesehatan sejak dini.
Kesejahteraan Emosional dan Sosial
Aspek emosional juga tak kalah penting. Dr. Dikha menyarankan lansia untuk tetap aktif dalam kegiatan yang menyenangkan dan menghindari depresi. Hobi seperti melukis, berkebun, bermain musik, atau membaca dapat membantu menjaga kesehatan emosional. Dukungan keluarga sangat penting dalam hal ini. Keluarga diharapkan dapat meluangkan waktu untuk berinteraksi, mendengarkan, dan memberikan perhatian kepada para lansia agar mereka merasa dicintai dan dihargai, mencegah perasaan kesepian dan isolasi.
Interaksi sosial yang positif juga sangat dibutuhkan. Dr. Dikha mendorong para lansia untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti bergabung dalam kelompok senam, arisan, kegiatan keluarga, atau kegiatan sukarela lainnya. Hal ini membantu menjaga koneksi sosial dan mencegah isolasi sosial yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Pentingnya Kesehatan Spiritual
Terakhir, aspek spiritual juga memegang peranan penting dalam mencapai kualitas hidup yang baik di usia senja. Dr. Dikha menyarankan kegiatan keagamaan atau spiritual seperti meditasi, yoga, atau membaca kitab suci. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu lansia menemukan makna hidup, serta memberikan ketenangan dan kedamaian batin. Ini membantu mereka menghadapi tantangan usia tua dengan lebih bijak dan damai.
Kesimpulan
Kesimpulannya, mencapai hidup berkualitas di usia senja membutuhkan pendekatan holistik yang memperhatikan keseimbangan antara kesehatan fisik, emosional, sosial, dan spiritual. Dengan memahami dan memenuhi kebutuhan lansia secara menyeluruh, kita dapat membantu mereka menikmati masa tua dengan lebih bahagia dan bermakna. Ini merupakan tanggung jawab bersama, baik dari keluarga, komunitas, dan tenaga kesehatan.