Sejarawan Desak Pemerintah Jamin Kelangsungan Museum Negeri Sulut
Sejarawan Allan Akbar mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan keberlanjutan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara yang terancam dijual, melalui pendekatan holistik yang melibatkan kebijakan, pendanaan, dan partisipasi publik.

Sejarawan Allan Akbar menyerukan tindakan tegas pemerintah untuk mengamankan masa depan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara. Kabar rencana penjualan museum yang berlokasi di Jalan W.R. Supratman, Wenang, Manado, telah memantik keprihatinan yang mendalam dari berbagai pihak, termasuk Allan. Ia menekankan pentingnya pelestarian museum sebagai aset berharga yang merekam perjalanan sejarah dan budaya Indonesia.
Dalam wawancara dengan ANTARA pada Rabu, 19 Februari 2024, Allan Akbar menyatakan, "Pemerintah perlu bertindak tegas dengan pendekatan holistik, menggabungkan kebijakan, pendanaan dan partisipasi publik untuk memastikan museum tetap lestari dan bermanfaat bagi generasi mendatang." Pernyataan ini mencerminkan urgensi menjaga kelestarian museum yang telah berdiri sejak tahun 1974 tersebut.
Allan, yang juga anggota komunitas Klub Tempo Doeloe, menganggap museum sebagai aset tak ternilai yang harus dilindungi. Museum bukan sekadar bangunan, tetapi juga representasi dari warisan leluhur yang menyimpan berbagai artefak dan informasi berharga tentang sejarah dan budaya Indonesia. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk mengambil langkah konkret guna mencegah penjualan atau alih fungsi museum.
Langkah-langkah Konkret Pelestarian Museum
Allan Akbar mengusulkan beberapa langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan Museum Negeri Sulawesi Utara. Pertama, penetapan museum dan koleksi di dalamnya sebagai cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Langkah ini akan memberikan payung hukum yang kuat untuk mencegah penjualan atau peralihan fungsi bangunan museum.
Kedua, ia mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui berbagai cara, seperti penggalangan dukungan di media sosial, pembuatan petisi online, dan penyelenggaraan acara publik untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kelangsungan museum. Partisipasi publik ini diharapkan dapat memberikan tekanan moral kepada pemerintah untuk bertindak.
Ketiga, Allan berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bekerja sama membentuk komunitas relawan yang akan membantu operasional museum. Relawan ini dapat berperan sebagai pemandu wisata, membantu dalam proses restorasi koleksi, dan menjalankan berbagai kegiatan lain yang mendukung kelangsungan museum.
Pentingnya Pendekatan Holistik
Allan menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam upaya pelestarian Museum Negeri Sulawesi Utara. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada aspek hukum dan pendanaan, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Dengan demikian, upaya pelestarian museum akan lebih efektif dan berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa pemeliharaan dan pengembangan museum membutuhkan komitmen jangka panjang dari pemerintah dan masyarakat. Tidak cukup hanya dengan kebijakan yang tegas, tetapi juga dibutuhkan pendanaan yang memadai dan partisipasi aktif masyarakat untuk memastikan museum tetap beroperasi dan koleksi di dalamnya terawat dengan baik.
Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan Museum Negeri Sulawesi Utara dapat terus menjalankan perannya sebagai pusat pembelajaran dan pelestarian sejarah dan budaya Indonesia untuk generasi mendatang. Museum ini merupakan jendela bagi masyarakat untuk memahami akar sejarah dan kebudayaan daerah, sehingga pelestariannya menjadi tanggung jawab bersama.
Lebih lanjut, Allan berharap agar pemerintah dapat segera merespon usulan ini dan mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelamatkan Museum Negeri Sulawesi Utara dari ancaman penjualan. Museum ini merupakan aset berharga yang harus dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Melalui usulan yang komprehensif, Allan Akbar berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk memastikan keberlanjutan Museum Negeri Sulawesi Utara. Pendekatan holistik yang melibatkan kebijakan, pendanaan, dan partisipasi publik sangat penting untuk menjaga kelestarian museum sebagai aset berharga bagi bangsa Indonesia.