Siaga 24/7: Mobil Pemantau Frekuensi Jaga Kelancaran Telekomunikasi Lebaran 2025
Kementerian Kominfo kerahkan mobil pemantau frekuensi selama 24/7 di Jabodetabek guna memastikan kelancaran layanan telekomunikasi selama Lebaran 2025.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan kelancaran layanan telekomunikasi selama periode mudik Lebaran 2025 dengan mengerahkan armada mobil pemantau frekuensi yang beroperasi selama 24 jam penuh. Mobil-mobil ini akan berpatroli di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) dari tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengatasi gangguan frekuensi radio yang berpotensi mengganggu komunikasi masyarakat selama periode sibuk tersebut.
Ketua Tim Monitoring Spektrum Frekuensi Radio (SFR) dan Alat Perangkat Telekomunikasi (APT) Balai Monitoring Jakarta Kemkominfo, Adit, menjelaskan bahwa mobil pemantauan frekuensi memiliki dua fungsi utama. Pertama, melakukan monitoring frekuensi secara real-time untuk memastikan semua sinyal beroperasi normal dan tidak saling mengganggu. Kedua, menindaklanjuti laporan gangguan frekuensi yang diterima dari masyarakat atau fasilitas publik.
"Jadi untuk fungsi monitoring frekuensi, dia (mobil pemantauan frekuensi) bisa memonitor semua fungsi frekuensi pada saat pengamanan selama berjalannya posko Lebaran," jelas Adit saat ditemui di posko siaga mudik Kemkominfo di Stasiun Gambir, Jakarta.
Fungsi Utama Mobil Pemantau Frekuensi
Fungsi monitoring melibatkan penerimaan berbagai pancaran sinyal di sekitar area operasional mobil. Sistem ini memastikan sinyal berjalan normal dan tidak mengganggu frekuensi lain. Jika terdeteksi anomali, tim akan segera menyelidiki penyebabnya.
Fungsi kedua, yaitu menerima dan menindaklanjuti laporan gangguan. Sebagai contoh, jika terjadi gangguan frekuensi radio di stasiun kereta, petugas stasiun dapat melaporkan hal tersebut. Mobil pemantau frekuensi kemudian akan membantu mengidentifikasi sumber gangguan dan mencari solusi untuk memulihkan layanan komunikasi.
Dengan kemampuan ini, Kemkominfo berharap dapat memberikan respon cepat terhadap masalah dan meminimalisir dampak gangguan terhadap masyarakat. Kecepatan penanganan gangguan menjadi prioritas utama untuk memastikan kelancaran komunikasi selama periode Lebaran.
Area Operasional dan Armada
Balai Monitoring Jakarta Kemkominfo akan mengoperasikan total delapan kendaraan pemantau frekuensi di wilayah Jabodetabek. Dua kendaraan dilengkapi dengan telescopic antena receiver untuk jangkauan yang lebih luas, sementara enam lainnya menggunakan alat pemantauan portabel.
Beberapa lokasi prioritas yang menjadi target mobilisasi kendaraan tersebut antara lain Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Bandara Halim Perdanakusuma, Terminal Bekasi, Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, kantor BMKG, dan Pelabuhan Tanjung Priok. Lokasi-lokasi ini dipilih karena merupakan titik-titik vital yang diprediksi akan mengalami peningkatan aktivitas komunikasi selama Lebaran.
Selain mobil pemantau frekuensi, Kemkominfo juga telah menyiagakan 1.500 personel di 386 posko siaga di berbagai titik jalur mudik. Total 29 kendaraan pemantauan layanan telekomunikasi, termasuk yang khusus untuk frekuensi dan penanganan aduan masyarakat, juga telah disiapkan untuk mendukung kelancaran komunikasi selama periode Lebaran 2025.
Menjaga Kelancaran Komunikasi Nasional
Langkah-langkah yang dilakukan Kominfo ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kelancaran komunikasi di Indonesia, khususnya selama periode Lebaran. Dengan adanya mobil pemantau frekuensi dan posko siaga, diharapkan masyarakat dapat tetap terhubung dengan keluarga dan kerabatnya selama masa liburan. Sistem pemantauan yang komprehensif ini juga membantu mencegah dan mengatasi gangguan yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Keberadaan mobil pemantau frekuensi ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia. Dengan pemantauan yang ketat dan respon yang cepat, diharapkan gangguan komunikasi dapat diminimalisir, sehingga masyarakat dapat menikmati momen Lebaran dengan tenang dan nyaman.